Saya melakukan observasi di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, tepatnya di lantai dua. Lantai ini biasanya digunakan mahasiswa untuk mengerjakan skripsi atau tugas akhir, karena dekat dengan ruangan yang berisi koleksi skripsi dan tugas-tugas akhir terdahulu. Suasana di sini cukup nyaman, dengan meja dan kursi yang beragam. Ada tempat untuk belajar berkelompok dan ada juga meja privat bagi yang ingin fokus sendiri. Tempatnya luas, ber-AC, dan Wi-Fi-nya cepat. Karena itu, tempat ini selalu ramai oleh mahasiswa yang serius mengerjakan tugas.
Pengamatan Individu
- Pertama
Individu pertama adalah seorang perempuan yang tampak kelelahan setelah mengerjakan tugas, meskipun dia masih bertahan tanpa tertidur. Karena berada dalam kelompok, sesekali terdengar percakapan sayup-sayup antara dia dan teman-temannya yang saling bertanya tentang tugas yang mereka kerjakan. Walaupun ia ikut dalam diskusi, ekspresinya menunjukkan kalau dia terlihat lesu dan agak kurang semangat. Akan tetapi setelah beberapa saat semangatnya kembali kemudian melanjutkan tugas. - Kedua
Individu kedua adalah seorang wanita yang terlihat sangat fokus dengan tugasnya. Dia duduk sendirian dipojokan dengan laptop dan menggunakan headphone. Terdapat beberapa buku di sampingnya. Tampak asyik bekerja, sesekali membaca buku, lalu mengetik. Karena belajar sendiri, musik dari headphone-nya mungkin jadi satu-satunya "teman" yang mendampingi. Sikapnya tenang dan khusyuk, memberi kesan bahwa ia lebih nyaman dengan belajar mandiri.
Analisis
Dua orang yang saya amati ini menunjukkan cara yang berbeda dalam memanfaatkan ruang perpustakaan. Individu pertama menggunakan perpustakaan sebagai tempat diskusi dan belajar dalam kelompok, walaupun tampak kelelahan. Bisa jadi ia terbantu dengan keberadaan teman-temannya yang memberi motivasi dan dukungan saat belajar bersama. Ini menunjukkan fungsi perpustakaan sebagai tempat kolaboratif yang mendukung berbagai aktivitas mahasiswa.
Di sisi lain, individu kedua lebih memilih untuk bekerja sendiri dan tampak memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk belajar secara fokus. Dengan musik yang ia dengarkan melalui headphone, dia menciptakan suasana belajar yang nyaman dan tenang sesuai dengan caranya sendiri. Cara kedua individu ini memanfaatkan perpustakaan memperlihatkan bahwa tempat ini bisa berfungsi sebagai ruang terbuka untuk belajar secara bersama maupun secara privat, tergantung pada kebutuhan masing-masing. Ini menunjukkan fleksibilitas perpustakaan sebagai tempat yang bisa mendukung cara belajar berbeda dan cocok bagi siapa pun yang membutuhkan ruang belajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI