Mohon tunggu...
Abdul AzizArifin
Abdul AzizArifin Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekoenzim Produk Ramah Lingkungan yang Serbaguna

22 Februari 2022   13:22 Diperbarui: 22 Februari 2022   13:23 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ekoenzim Produk Ramah Lingkungan Yang Serbaguna

Ekoenzim ditemukan dan dikembangkan pada tahun 2006 oleh seorang peneliti berkebangsaan Thailand yaitu Dr. Rosukon Poompavong. Berdasarkan penelitian, hampir 60 % sampah yang terkumpul di Tempat Pembuangan Akhir sampah merupakan sampah organik. Proses pembusukan sampah organik menimbulkan aroma tidak sedap dan menghasilkan gas rumah kaca yaitu gas Methana yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Dengan demikian di Indonesia perlu pemanfaatan sampah organik menjadi produk ramah lingkungan supaya mengurangi gas rumah kaca tersebut. Salah satu pemanfaatan sampah organik yang bisa dilakukan di rumah tangga adalah dengan pembuatan Ekoenzim.

Menurut Wikipedia Indonesia, Ekoenzim atau ecoenzyme adalah larutan kompleks hasil fermentasi dari limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase dan air dengan bantuan mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri selama 3 bulan. Hasil larutan fermentasi memiliki warna coklat tua dan berbau asam-manis kuat khas produk fermentasi

Proses pembuatan ekoenzim cukup mudah, bahan yang digunakan terdiri dari air, kulit buah misalnya jeruk dan gula merah dengan perbandingan 10 : 3 : 1. Bahan bahan tersebut dimasukan kedalam wadah tertutup seperti toples, supaya terjadi proses fermentasi. Setiap seminggu sekali, tutup toples dibuka untuk membuang gas yang dihasilkan dari proses fermentasi. Setelah sekitar 3 bulan, maka ekoenzim dapat digunakan, namun apabila cairan tersebut berbau busuk maka proses fermentasi gagal.

Ekoenzim dapat berfungsi sebagai pembersih alami karena mengandung alkohol dan asam asetat, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti cairan pel, pembersih toilet, pembersih permukaan dapur, peralatan makan dan piring. Selain itu ekoenzim dapat digunakan untuk pembersih udara, menyuburkan tanaman dan mengusir hama tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun