Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Manuskrip Dukacita

9 Desember 2020   05:10 Diperbarui: 9 Desember 2020   05:32 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit foto: Wokandapix, via pixabay

I 

Langit sesak dengan irama musik meronta
tanpa jemari dan dawai yang memetik iba
harmoni dan perih rasa sakit hanya kata
keruh eksistensi pada jiwa yang merana 

Suka duka tak berbaur bersama
sirna bersama gelora gerimis tak percaya
pandemi seperti ruang hampa
kembali sedia isak tangis dan gelak tawa 

Saat aroma matahari bertiup bersama dusta 
mengebiri jantung keserakahan luar biasa
memenjarakan semua kebenaran dan fakta
justru menjelma menjadi wabah tanpa kuasa 

II 

Siang dan malam tanpa rasa
tiap pintu dipaksa terbuka
untuk memilih pengelana paduka
membuang dan mengubur hasrat menunda 

Berisik ratapan janji-janji baginda
yang menggoda iman dan asa
kesanggupan dan komitmen seakan ada
jual pengakuan peduli jelata 

Tikung dengan galak semua
sumpah serapah selalu jaya
menggantung segala harapan kita
menghanguskannya dengan letup pilkada 

III 

Mendung hitam penyesalan
mendapati dirinya sendiri tanpa jaminan
teronggok bau busuk di liang penghakiman 
dan ia menuai badai kehancuran 

Ketika lentera hati mati
tak menemukan makna renungan nurani
selalu merayap dan membasahi getar nyali 
dengan mani mani gairah korupsi 

Putus asa berbaris serupa nisan
semoga ia tercampakkan
karena tiap tindakannya menyakitkan
selamat diziarahi tamu yang bernama kekalahan 

IV 

Congkak air mata yang tak terbang
pakai agama layaknya berdagang
menebar benci yang meradang
mengisyaratkan perih yang memberang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun