Tiada gunaÂ
Kamu telah mengurai air mata
Kamu terkapar dalam lubang kesedihan yang menyiksa
Kamu terlelap dalam kubang hati, termenung dengan penyesalan
Coba sajaÂ
Kamu melihat pada cermin
Kamu adalah keindahan-keindahan yang tak terjamah
Kamu adalah kehidupan-kehidupan yang penuh dengan warna Â
Lihat jugaÂ
Kamu selalu menjadi pagi yang terbenam
Kamu telah menjadi siang yang teduh
Kamu sudah menjadi malam yang benderang
Untuk apaÂ
Seharusnya kasih tak membuat diri menjadi lara
Seharusnya cinta tak membuat diri terpasung derita
Seharusnya sayang tak membuat asa menjadi tertunda
Tengok juaÂ
Ribuan bunga-bunga indah menanti kebangkitan
Rasakan dunia baru itu akan sangat menawan
Nikmatilah karnaval-karnaval kebahagiaan
Mari kitaÂ
Mengadakan pameran semangatmu pada dunia
Melangkah pada oase indah kehidupan
Dimana tak pernah lagi ada air mata
Tertawalah dengan lepas diatas penderitaanmu
Tunjukkan pada dia dan semua
Bahwa ini adalah perhelatan akbar menantang kepedihan!Â
Alka, 23 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H