Dulu tergores sejuta sakit yang pernah aku terima
Aku mendengarnya, isak tangis disela perpisahanÂ
Telinga ini berharap mengerti desah lembut nafas mendebarkan
Aku mendengarnya, dirimu yang menggema pada gendang hatikuÂ
Sebenarnya bukan  gejolak amarah
Tapi ini adalah lantunan manja yang menggeloraÂ
Diri ini selalu bertanya, terngiang-ngiang pada kata
Diri ini terdampar pada sejumput ungkapan cinta
Ucapan merdu melankolis
Beberapa saat membuat meringis miris
Sebab diri ini tidak tuli
Aku telah menafsirnya pada sela senyummu
Alka, 17 November 2020
Puisi sebelumnya bisa disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H