Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anatomi Cinta: Telinga

17 November 2020   16:10 Diperbarui: 17 November 2020   16:15 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi Anatomi Cinta: Telinga, Sumber: TheTimes

Dulu tergores sejuta sakit yang pernah aku terima
Aku mendengarnya, isak tangis disela perpisahan 

Telinga ini berharap mengerti desah lembut nafas mendebarkan
Aku mendengarnya, dirimu yang menggema pada gendang hatiku 

Sebenarnya bukan  gejolak amarah
Tapi ini adalah lantunan manja yang menggelora 

Diri ini selalu bertanya, terngiang-ngiang pada kata
Diri ini terdampar pada sejumput ungkapan cinta

Ucapan merdu melankolis
Beberapa saat membuat meringis miris

Sebab diri ini tidak tuli
Aku telah menafsirnya pada sela senyummu

Alka, 17 November 2020

Puisi sebelumnya bisa disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun