Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anatomi Cinta: Mata

17 November 2020   04:54 Diperbarui: 17 November 2020   05:17 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mata. Sumber: Lake Plains Eye Center

Tak sebentar aku melihat kehidupan
Tak sekejap aku menerawang cinta

Disana aku mengukir masa depan
Disana pula aku memahat kenangan

Pada sela kedipan dan uraian air mataku
Telah kujamah semua peluh yang merona padamu

Aku melihatnya, seulas tangis, sekejap bahagia dan sejenak tawa
Aku pernah terkapar, tapi senyap sendiri mendadak hilang

Hilang saat aku merengek kasih sayang pada sepasang tatapan lembutmu

Alka, 17 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun