Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta dan penikmat puisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama saya abdul azis, asal kediri dan sekarang berprofesi sebagai karyawan pabrik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang yang Menyalakan Lampu

5 Juli 2020   13:17 Diperbarui: 5 Juli 2020   13:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi facebook saya sendiri @abdul azis

Pilih *Seseorang yang Menyalakan Lampu*

Karya . Abdul Azis


maaf, di tiap degup jantungku
aku gagal tak mengingatmu selalu, Mell
sebab yang lekat kuingat tak hanya nama, alamat,
dan bau parfummu yang harum menyengat
melainkan pula lakon Mahabaratha dengan tarian asap dupa
yang tak kunjung sanggup kupentaskan dengan sederhana
dan di tiap kerlingan mataku ini, Puan
ada semacam lampu yang menyala menghalau gelap
setelah berkali-kali aku gagal kau dekap
tapi mengapa kini kau percaya pada bulat purnama
ketika lampu mataku sudah menyala?
Kemarilah, Tuan,
nanti kubuatkan segelas kopi
sambil menemanimu merebus puisi

"ah, lakon Mahabaratha tak mungkin dipentaskan
Aku tak yakin di atas bulan, Rahwana dan Sinta gagal bercinta"
ujarmu sambil mengunyah puisi rebus dengan rakus

barangkali kau lupa, ketika gerhana tiba
lampu mataku akan habis sumbunya

Kediri, 30 juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun