Mohon tunggu...
Abdulah Mazid
Abdulah Mazid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masyarakat

Hai! Saya Abdul; orang biasa yang terkadang suka membaca, menulis, memancing dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerita Pendek] Hujan, Sore, dan Cerita

4 Mei 2024   08:45 Diperbarui: 4 Mei 2024   10:30 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore itu, hujan turun ramai sekali. Memenuhi setiap sudut kota dengan teriakannya yang memekikkan kepala-kepala yang riuh. Sementara aku menuduh di depan sebuah swalayan, bersama beberapa manusia---sebahagan memaki hujan; sebahagian meminta dengan sopan, agar hujan lekas pergi. "Sial! Tinggal pulang saja, malah hujan" pekik seorang pria muda yang memberhentikan motornya tak jauh dari tempatku duduk. Tak lama setelah umpatan pria itu menguap ke udara, seorang pria paruh baya dengan jaket hijau muda meminta---entah kepada siapa---dengan suara lirih, "terima kasih untuk hujannya, tapi tolong biarkan saya sampai rumah dulu".

Lima menit berlalu, hujan masih ramai dengan teriakan-teriakannya yang menggema ke seluruh penjuru kota. Ramai sekali. Lima belas menit telah direnggut, waktu dari orang-orang yang hendak pulang, oleh hujan. Orang-orang mulai terbiasa dengan teriakannya. Kulihat pria pemekik tadi kini sedang duduk duduk santai ditemani segelas kopi dan kepulan-kepulan puisi. Bahkan kulihat sepasang kekasih---nampaknya demikian---meramu hujan itu dengan obrolan-obrolan sederhana dan beberapa sendok cerita sebagai penyedap suasana. "Jadi inget pas pertama kita ketemu yah. Waktu itu aku kaget sekaligus takut, tiba-tiba orang gak dikenal mau minjem duit", tutur wanita berbaju krem itu membuka percakapan. "Hehehe.. the power of kepepet itu. Mamaku gerd-nya kambuh waktu itu, tapi stok obat mama abis. Terus mama nelpon, minta aku ke apotek buat beli polysilane. Karena buru-buru, aku lupa bawa dompet. Untung aku ketemu peri waktu itu. Ehehe.." kenang pria berbaju hitam dengan rambut ikal legam itu penuh sukacita. Padahal hujan masih ramai, tetapi pelangi bersemu di pipi wanita itu. "Mimi peri kali ah" balas wanita itu ketus. Ia mencoba menyembunyikan pelangi di pipinya, namun berakhir sia-sia. Dan aku turut bersukacita atas cerita mereka, seraya sedikit tak enak hati,  karena sudah menguping dengan khusyuknya.

Footnote (Catatan Kaki)

Fadhli Rizal M, "Apa itu Penyakit Penyakit Asam Lambung (GERD)? Gejala & Pengobatannya", Halodoc, 2024, https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-asam-lambung 

Meva Nareza T, "Polysilane--Manfaat, Dosis, dan Efek Samping", Alodokter, Maret 25, 2024, https://www.alodokter.com/polysilane 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun