Mohon tunggu...
Abdul Afwu
Abdul Afwu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemikir Lepas

Ini adalah sampah pikiran, saya membuang semuanya di sini. Umpanya itu bermanfaat bagi anda, ambil. Apabila mengganggu saya minta maaf, harap maklum ini sampah.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kamu Gen Z? Soft Saving? Suka Menabung? Baca Ini!

5 Februari 2024   21:28 Diperbarui: 5 Februari 2024   21:33 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#1. Tanamkan: Aktivitas Menabung seperti Aktivitas Bernafas. Kalimat ini mungkin terdengar radikal, tapi jika kamu benar-benar menerapkannya kamu akan merasakan manfaatnya. Menyisakan uang jangan dipandang sebagai kegiatan sederhana, pun begitu dengan bernafas. Banyak orang melupakan bahwa bernafas itu adalah dasar dari kehidupan. Saat kamu tahu esensi dari bernafas harusnya kamu memperhatikan betul apakah kamu sudah bernafas dengan benar. Begitu pula dengan menabung, kegiatan menabung harus dilihat sebagai terapi dalam mengenal diri sendiri. Mengetahui batas-batas ego, kemampuan menahan diri, dan berfikir rasional. Ketiganya itu adalah dasar dari kunci kesuksesan. Sisakan uang mu secara rutin dan lakukan evaluasi keuangan secara rutin pula.

#2. Pastikan Kamu Dapat Menikmati Aktivitas Menabung. Ya, jangan lupa bahwa kamu harus dapat menikmati aktivitas menabung. Kamu tidak akan dapat menabung secara rutin jika kamu tidak enjoy dalam melakukannya. Indikator mudahnya adalah, kamu dapat tertidur tenang dan fokus untuk tetap terus menabung sembari melanjutkan hidup. Maka dari itu, jangan pernah terpengaruh dengan gaya menabung orang lain. Menabung itu kegiatan yang sangat personal, kamu dapat mendesain gaya menabung menyesuaikan diri kamu sendiri.

#3. Bedakan kaya, Dengan Kekayaan. Nasihat ini saya peroleh dari banyak buku-buku tentang keuangan. Kebanyakan orang salah memahami makna kaya (rich) dan kekayaan (wealth). Kaya adalah pendapatan yang sekarang kamu miliki dan kamu belanjakan. Sedangkan kekayaan adalah pendapatan tersembunyi yang tidak kamu belanjakan. Gaya hidup yang konsumtif serta media sosial yang cukup provokatif membuat kabur definisi kita tentang kesuksesan. Banyak orang menganggap mereka yang memiliki rumah dan mobil mewah adalah yang sukses. Padahal belum tentu, yang jelas mereka kaya sebab telah berhasil membelanjakan pendapatan dengan barang yang bernilai tinggi. Namun kekayaan mengajarkan kita untuk mengendalikan diri menahan tidak membelanjakan pendapatan meskipun mampu. Lalu untuk apa pendapatan itu? Ya tentu saja ditabung. Pahamilah bahwa tabungan adalah selisih antara ego dan pendapatan, semakin kecil uang tabungan kamu, itu artinya semakin tinggi sebenarnya ego kamu. Maka rumus sederhana memiliki kekayaan adalah, tekan ego perbanyak pendapatan.

#4. Letakkan Kebahagiaanmu Melampaui Barang-Barangmu. Ini adalah nasihat pamungkas untuk semua orang, semua generasi. Kemudahan mendapatkan barang dan kecepatan inovasi pada barang membuat seseorang yang meletakkan kebahagiaan pada barang menjadikannya candu untuk terus-menerus dan impulsif dalam membelanjakan uangnya. Saat kebahagiaan diletakkan pada barang, di saat yang bersamaan pula kamu harus siap kehilangan kebahagiaan itu sebab bergantung pada kondisi barangnya, bila barang itu rusak kamu akan sedih bahkan marah, bila barang itu sudah kadaluwasa dan muncul barang baru lagi dengan inovasi tertentu, bersiaplah kebahagiaan kamu akan tereduksi perlahan dan berpindah pada barang yang lebih baru.

Pada intinya, saya ingin menanyakan kembali apakah gaya hidup soft saving masih tepat? Ataukah kamu perlu berbenah kembali menata gaya hidup dan kendali atas uangmu? Sebagai sesama anak gen Z marilah kita menyadari bahwa di dunia yang seba tidak pasti terkadang menabung itu tidak perlu alasan. Dengan menahan diri untuk tidak konsumtif dan terus menabung, kamu telah menciptakan pilihan untuk dirimu sendiri. Pilihan untuk lebih leluasa dalam menghadapi ketidakpastian hidup, baik itu ketidakpastian yang menguntungkan atau sekalipun yang merugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun