Coupe de France atau Piala Perancis dibentuk lebih dari satu abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1917. Dalam satu dekade terakhir, Paris Saint Germain (PSG) mendominasi raihan gelar juara turnamen ini sebanyak 6 kali. PSG sekaligus menjadi klub peraih gelar terbanyak Coupe de France sebanyak 14 kali.
Tidak seperti turnamen nasional pada umumnya, coupe de France tidak hanya diikuti oleh klub-klub di negara yang bersangkutan tetapi juga dapat diikuti wilayah Seberang Lautan Perancis (region de outre mer). Wilayah seberang lautan Perancis berupa pulau-pulau yang tersebar di samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia. Wilayah ini merupakan negara jajahan Perancis yang mengakui presiden Perancis sebagai kepala negaranya dan mendapat otonomi.
Klub-klub seberang lautan pertama kali diijinkan berkompetisi di Coupe de France pada musim 1961/1962. Sepanjang sejarah kompetisi ini, babak 32 besar menjadi pencapaian terbaik bagi klub-klub seberang lautan. Itu terjadi pada musim 1988/1989 (ASC Le Geldar/Guyana Perancis), 2019/2020 (JS Saint-Pierroise/Reunion) dan 2020/2021 (Club Franciscain/Martinique).Â
Musim 2023/2024 ini Golden Lion FC (Martinique) dan CS Moullien (Guadelope) Â menjadi klub seberang lautan dengan pencapaian tertinggi Coupe de France hingga babak 64 besar. Di babak 64 besar mereka dikalahkan klub daratan Perancis. CS Moullien takluk 4-0 dari SO Romorantin (Championat Nasional 2/divisi 4 Liga Perancis) sedangkan Golden Lion FC dibantai satu lusin gol tanpa balas dari klub besar Perancis, Lille (Ligue 1).
Berikut wilayah seberang lautan Perancis yang dapat berpartisipasi di Coupe de France:
1. Â Guadelope: (2 klub)
2. Guyana Perancis (2 klub)
3. Â Reunion ( 2 klub)
4. Martinique (2 klub)
5. Mayotte (1 klub)