Dalam catatan sejarah, kampus universitas Indonesia pernah direncanakan dibangun di Ciputat, Jawa Barat (sekarang Provinsi Banten). Kampus UI akan dipindahkan dari Salemba ke Ciputat. Bahkan penetapan batu pertama untuk menandai pembangunan kampus tersebut juga sudah sempat dilakukan oleh presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno. Â Tepatnya pada tanggal 28 september 1965, Ir. Soekarno memberikan restu dengan meletakkan batu pertama tersebut.
Pada saat itu, Ciputat terpilih karena jalur lalu lintas Jakarta-Kebayoran-Ciputat mudah dilalui. Selain itu, iklim daerah Ciputat (saat itu) yang sejuk dan indah karena adanya Danau Situ Gintung yang cukup luas. Daerah itu juga merupakan kompleks perumahan dan tempat lembaga pemerintahan dan kemasyarakatan seperti rumah sakit, pusat penelitian, IAIN, ALRI dan PTIK.
Adapun luas daerah yang direncanakan  untuk dijadikan kampus UI memiliki luas sekitar  2.000 ha, dan pada tahun 1965 baru terbeli  seluas 800 ha. Lahan seluas 800 ha ini akan dibagi menjadi beberapa bagian seperti  untuk bangunan fakultas-fakultas sekitar 400 ha yakni 50 ha untuk fakultas non eksakta dan 280 ha untuk fakultas eksakta dengan daerah cadangan sebesar 20% minimal.
Selain areal bangunan utama fakultas,  kampus UI di daerah Ciputat tersebut juga direncanakan dibangun beberapa gedung  untuk kegiatan akademis sosial, pendidikan dan pelatihan, pusat kultural, perlengkapan umum sebagai unsur pengikat dari aktivitas dalam kampus. Daerah kampus akan meliputi  perumahan inti untuk mahasiswa, pengajar,  dan karyawan, tempat olahraga, wahana rekreasi, rumah sakit, dan pusat lingkungan bagi keperluan sehari-hari.
Sayangnya, pemberontakan G30S/PKI meletus dua hari kemudian setelah peletakan batu pertama oleh presiden Ir. Soekarno. Peristiwa ini mengakibatkan terjadinya peralihan kekuasaan dari rezim Orde lama ke Orde Baru. Soeharto tampil sebagai presiden Indonesia menggantikan Soekarno. Pembangunan kampus UI di daerah Ciputat yang direstui oleh Soekarno pun gagal terlaksana. Pemindahan kampus UI ke lokasi baru akhirnya terwujud lebih dari 20 tahun kemudian yakni pada  1987 di kawasan perbatasan Depok - Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H