Indonesia berada di daerah pertemuan empat lempeng tektonik yang sering memicu terjadinya gempa bumi. Empat lempeng aktif tersebut yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Filipina.Â
Lempeng-lempeng ini aktif bergerak dan menimbulkan tabrakan antar lempeng. Tabrakan menimbulkan goncangan atau getaran yang kita sebut sebagai gempa bumi.
Indonesia juga memiliki ratusan lempeng kecil yang disebut dengan sesar aktif. Terdapat 295 sesar aktif baik di darat atau di laut yang sudah dipetakan dan banyak sesar aktif lainnya yang belum dipetakan.Â
Sepuluh hari diawal tahun 2024 ini, Indonesia sudah beberapa kali diguncang gempa cukup signifikan dengan magnitudo lebih dari 5,0. Gempa magnitudo lebih dari 5,0 dapat menyebabkan kerusakan ringan dan berpotensi menciptakan tsunami.Â
Berikut gempa dengan magnitudo lebih dari 5,0 selama 10 hari pertama tahun 2024 berdasarkan data dari website resmi BMKG:
 1. Gempa Bolaanguki, Bolsel, Sulawesi Utara 1 Januari pukul 14.52.44 WIB magnitudo 5,4
Pusat gempa berada di 74 km baratdaya Bolaanguki, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. Â Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 47 km. Tidak menimbulkan tsunami. Penyebab gempa aktivitas subduksi Sangihe dengan pergerakan geser naik.
Gempa dirasakan skala III Modified Mercally Intensity (MMI) di Luwuk dan Bolaang Mongondow. Artinya getaran nyata dirasakan di dalam rumah, terasa seprti getaran truk yang berlalu. Di Gorontalo getaran dirasakan skala intensitas II-III MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda yang digantung bergoyang.
2. Gempa Tanimbar, Maluku 2 Januari pukul 06.10.37 WIB magnitudo 5,1
Gempa dangkal dengan kedalaman 10 km. Pusat gempa 194 Barat laut Tanimbar. Tidak menimbulkan tsunami. Gempa ini dipicu deformasi batuan dalam slab lempeng Banda.