Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia U17 2023: Spanyol Tanpa Lamine Yamal dan Ekuador Tanpa Kendry Paez, Turnamen Ini Bukan Level Mereka

21 November 2023   12:42 Diperbarui: 23 November 2023   03:02 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lamine Yamal (foto: Reuters via okezone)

Zaire-Emery menembus skuad senior timnas Perancis pekan ini pada matchday 9 kualifikasi Piala Eropa 2024 saat melawan Gibraltar. Zaire-Emery menyumbang 1 gol untuk kemenangan telak Perancis 14-0. Dia memperkuat timnas Perancis level U16 sejak 2021 hingga level U23 pada 2023. 

Hal yang sama pula untuk remaja Ekuador Kendry Paez. Piala Dunia U17 bukan lagi level untuknya. Paez sudah menembus tim senior di klub Independiente musim 2023. Usianya belum genap 16 tahun saat itu. Paez kelahiran 4 Mei 2007 dan mencatatkan debut level senior klub pada 26 Ferbruari 2023 pekan 1 Liga Pro Ekuador. Paez musim ini telah tampil 20 kali dan mencetak 4 gol.

Berkat penampilannya di Liga, Paez dipercaya pelatih Ekuador asal Spanyol, Felix Sanchez memperkuat Ekuador di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol. Paez mencatatkan debutnya langsung sebagai starter di matchday 2.

Jika kita bandingkan dengan timnas Indonesia, sangat jauh sekali perbedaannya. Seorang pemain remaja yang menonjol akan ditarik untuk bermain di berbagai level. Misal Marselino Ferdinan, dia akan ditarik ke timnas U20, U23  dan timnas senior walaupun sudah tembus timnas senior. Begitu juga dengan pemain lainnya di timnas. 

PSSI perlu mencontoh model pembangunan pemain sepak bola di negara-negara yang maju sepak bolanya. PSSI harus berani merubah pola pikir dan berani menciptakan pool player yang lebih besar. 

Pemain remaja yang sudah tembus timnas senior tidak perlu lagi ditarik ke tim level junior. Tetapi penulis menyadari, hal ini masih cukup sulit  terwujud karena tuntutan besar suporter timnas yang haus akan kemenangan dan tropi juara. Mau tidak mau, PSSI terbawa arus. Faktor lainnya masih sedikitnya klub dan piramida kompetisi di Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun