Pelatih Iran U17 diajang Piala Dunia U17 2023, Hossain Abdi dalam sebuah wawancara oleh GOAL Indonesia mengatakan bahwa dia harus berterima kasih kepada FIFA karena menyelenggarakan turnamen Piala Dunia U17.Â
Pemain muda U17 yang saat ini bermain, dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi pemain timnas senior di timnas masing-masing. Pemain muda U17 ini harus siap akan hal itu. Mereka harus berlatih dan mempelajari segalanya.
Turnamen Piala Dunia U17 (dan U20) FIFA merupakan program pembangunan untuk menyiapkan pemain timnas senior dimasa depan. Jika pemain muda ini mampu menjaga konsistensi performa permainan baik dilevel klub maupun timnas, maka sudah barang tentu kelak mereka akan terpilih ke dalam skuad timnas senior.Â
Akan tetapi tahukah kompasianer? Banyak pemain jebolan Piala Dunia U17 yang tidak memperkuat tim nasional senior mereka lho. Salah satu faktornya yakni pergantian status kewarganegaraan si pemain. Mereka bermain timnas di negara A saat level junior dan bermain untuk timnas negara B saat level senior.
Berikut ulasan tentang pemain jebolan Piala Dunia U17 yang berganti federasi dan kewarganegaraan:
1. Ilaix Moriba (Spanyol-Guinea)
Pemain bernama asli Moriba Kouruma Kouruma ini memperkuat Spanyol di Piala Dunia U17 2019 Brazil. Dia tampil 4 kali dan mencetak 1 gol. Moriba membawa Spanyol hingga perempatfinal di ajang itu. Saat ini Moriba bermain untuk klub Bundesliga Jerman, RB Leipzig.Â
Moriba terlahir di Guinea dan mendapat kewarganegaraan Spanyol karena mengikuti migrasi orang tuanya ke Spanyol sejak kecil. Moriba pemain lulusan akademi Barcelona, La Masia. Moriba masuk La Masia sejak usia 7 tahun.Â
Moriba memperkuat dan mendapatkan debut di timnas Guinea sejak 2022 dalam ajang Piala Afrika 2021 (digelar pada 2022 karena alasan Covid 19. Debut Moriba terjadi saat Guinea menahan imbang Senegal 0-0 pada pertandingan kedua Piala Afrika 2021 Kamerun.
2. Jordi Amat (Spanyol-Indonesia)