Guangzhou FC, pernah menjadi klub raksasa China dan Asia. Mereka menjuarai liga super China 8 kali dengan 7 kali diantaranya secara beruntun dan dua kali meraih gelar Liga Champions Asia. Pemain dan pelatih Grade A Â pernah menjadi bagian Guangzhou Evergrande (nama lama Guangzhou FC).
Tetapi kini Guangzhou terdampar di China League One (kasta kedua Liga China). Hingga pekan 20, Guangzhou hanya mampu bertengger di posisi 12 klasemen dari 16 klub.
Dari 20 pertandingan yang telah dijalani, Guangzhou hanya mampu mengoleksi 20 poin hasil dari 5 kali menang, 5 kali seri dan 10 kekalahan. Catatan gol klub ini sebenarnya tidak buruk-buruk amat bagi klub yang 100% mengandalkan pemain muda lokal U23. Guangzhou mencetak 20 gol dan kemasukan 29 gol.
Mengapa bisa terjadi?
Faktor pertama adalah skuad. Skuad Guangzhou berisi pemain muda akademi mereka yang minim pengalaman. Hanya 4 pemain saja yang berada diatas 23 tahun. Keempat pemain itu semua berusia 24 tahun. Fyi, Guangzhou menjadi satu-satunya klub di China League One musim ini yang tidak memakai jasa pemain asing.
Kondisi ini sudah dimulai musim sebelumnya saat Guangzhou masih mentas di Liga Super China. Inilah yang menyebabkan mereka sulit bersaing dan berakibat terdegradasi ke China League One. Pemain-pemain muda mereka belum mampu bersaing.
Faktor kedua adalah finansial. Faktor finansial inilah yang berdampak kepada faktor pertama. Karena masalah krisis finansial, klub ditinggal pemain kunci dan mempromosikan pemain-pemain muda akademi.
Pemain asing dan pemain lokal yang menjadi kunci permainan meninggalkan klub pada liga super China musim 2021.
Pemain naturalisasi mereka asal Brazil Ai Kesen (Elkeson), Fei Nanduo (Fernando), Aloisio dan Alan kembali ke negerinya. Elkeson memperkuat Gremio di Serie B Liga Brazil. Alan bermain di Serie A Brazil bersama Fluminense. Aloisio juga ke Serie A Brazil memperkuat America Mineiro.
Pemain asing mereka, Ricardo Goullart kembali ke Brazil gabung Santos di Serie A. Talisca meninggalkan China dan memulai petualangan barunya di Liga Pro Saudi bersama Al Nassr. Tallisca sukses menjadi predator di Liga Pro Saudi dengan mencetak 40 selama dua musim pertamanya.Â
Pemain asing lainnya, Paulinho mengikuti jejak Talisca dengan bergabung ke klub Liga Saudi, Al Ahli. Sayangnya dia gagal bersinar disana dan akhirnya kembali ke Brazil bermain bersama Corinthians hingga saat ini.