Liga Primer Kamboja (CPL) dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan di rantau ASEAN. Khususnya ketika klub Indonesia Bali United ditaklukkan klub Liga Kamboja, Visakha 5-2 di ajang AFC Cup 2022. Yang mengejutkan kekalahan itu terjadi di kandang Bali United.Â
Kejutan yang terjadi pada klub dan Liga Kamboja tidak terlepas dari pengelolaan ditangan ahlinya. Sebut saja Satoshi Saito, mantan manajer pemasaran FC Barcelona, klub La Liga Spanyol, dipercaya sebagai CEO CFLC (semacam  PT.LIB, operator Liga 1 Indonesia). Saito juga pernah menjabat sebagai konsultan pemasaran FIFA.Â
Gebrakan yang dilakukan Saito diantaranya menyaring peserta Liga Primer Kamboja 2022 dari 13 hanya menjadi 8 klub setelah melewati berbagai persyaratan dan verifikasi. Klub divisi dibawahnya harus memenuhi berbagai persyaratan ketika promosi ke CPL. Jadi, klub promosi bisa saja gagal tampil di CPL.
Gebrakan terkini yang dibuat Saito adalah dengan membuka kuota pemain asing  ASEAN.  Ini sangat mengejutkan. CPL dan timnas Kamboja sebagai entitas yang masih dalam tahap berkembang mengapa tidak mengalokasikan kuota ASEAN untuk pemain lokalnya?
Jawabannya tentu saja untuk marketing CPL di kawasan ASEAN.Â
Pemain Malaysia Tidak Laku Di Liga Primer KambojaÂ
Dengan dibukanya kuota ASEAN, kini telah masuk 10 pemain asal negara-negara ASEAN yang tersebar di 9 klub peserta CPL 2023/2024.Â
Pemain ini berasal dari 7 negara yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Laos, Myanmar, Timor Leste, Filipina. Tidak ada pemain asal Vietnam dan Malaysia.
Berikut pemain asing kuota ASEAN di Liga Primer Kamboja 2023/2024:
Timor Leste: Mouzinho (Visakha FC), Zenivio (Kirivong Sok Sen Chey), John Frith (ISI Dangkor Senchey)