PSSI hari ini mengumumkan pemanggilan 26 pemain untuk memperluat Timnas Indonesia di FIFA Matchday. Timnas Indonesia akan bermain dua kali melawan Palestina (14/6) dan Argentina (19/6).Â
Skuad Timnas Indonesia terdiri dari pemain keturunan, naturalisasi dan pemain lokal, baik yang bermain di luar negeri (abroad) maupun yang bermain di liga Indonesia.Â
Pemain keturunan dan naturalisasi diantaranya: Sandy Walsh/KV Mechelen, Rafael Struijk/ADO Den Haag, Ivar Jenner/Utrecht, Stefano Lilipaly/Borneo FC, Shayne Pattinama/Viking FK (Belanda-Indonesia), Elkan Baggot/Celtenham (Inggris-Indonesia), Mark Klok/Persib(Belanda), dan Jordi Amat/Johor Darul Tazim (Spanyol-Indonesia) dan lainnya diisi pemain lokal.Â
Selain menghadapi pertandimgan di FIFA Matchday, pemain-pemain ini diproyeksikan juga untuk memperkuat timnas Indonesia di Piala Asia 2023 dan kualifikasi Piala Dunia 2026.
Skuad Timnas seperti ini mengingatkan penulis pada Timnas Indonesia di era kolonial Belanda. Timnas Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda tampil di Piala Dunia 1938 Prancis.Â
Timnas Indonesia diakui FIFA sebagai negara Asia pertama yang mengikuti Piala Dunia. Indonesia sebagai negara pewaris (suksesor) Hindia Belanda, wilayah koloni Belanda di kepulauan Nusantara saat itu tampil di Piala Dunia 1938 Prancis dengan nama Dutch East Indies (Hindia Belanda).Â
Saat itu kondisi skuad timnas Hindia Belanda lebih banyak diisi pemain keturunan Belanda dan Tionghoa. Hanya enam pemain pribumi.Â
Berdasarkan daftar susunan pemain saat melawan Hongaria di Piala Dunia 1938, skuad Hindia Belanda berisi 6 pemain pribumi (Minang, Maluku dan Jawa), 3 orang Tionghoa dan 9 pemain Belanda/keturunan Belanda.
Hindia Belanda hanya memainkan satu pertandingan karena saat itu Piala Dunia menggunakan sistem gugur. Hindia Belanda di babak 1 kalah telak 6 gol tanpa balas dari tim kuat Hongaria dan gagal ke perempatfinal.