Menarik untuk mengulas pernyataan presiden FIFA petahana, Gianni Infantino sesaat sebelum partai puncak piala AFF 2022. Dikutip dari Zingnews via Kompas:
"Piala AFF harus ditingkatkan menjadi turnamen FIFA. Kami harus memastikan bahwa turnamen ini semakin berkembang. Jika kita bekerja sama, saya yakin piala AFF akan menjadi besar dengan persetujuan FIFA"
Apa dibalik pernyataan Gianni Infantino?Â
Dari sisi politik, saya melihat Infantino sedang berkampanye untuk meraup voters dari asosiasi/federasi sepak bola negara negara di Asia Tenggara. Ya seperti politikus yang kita lihat saat berkampanye, tentu ada bahan yang dijanjikan untuk menggaet suara. Lumayan setidaknya ada 11 suara.Â
Untuk informasi, saat ini Infantino memegang jabatan presiden FIFA periode kedua yang akan berakhir pada tahun 2023 ini. Infantino masih punya kesempatan satu periode lagi untuk menjabat  presiden FIFA. Presiden FIFA saat ini dibatasi maksimal 3 periode. Infantino pertama kali terpilih pada Februari 2016 dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada 2019.Â
Sebelumnya, jabatan presiden FIFA tidak dibatasi. Periode jabatan mulai dibatasi ketika pada 2015 lalu, presiden FIFA yang baru empat hari terpilih kembali, Sepp Blatter tersandung kasus korupsi keuangan FIFA. Sepp Blatter mundur dari jabatannya setelah berkuasa selama 17 tahun. Benar adanya kata-kata Lord Acton, "power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely"
Ok kembali ke judul, sungguhan gak sih presiden FIFA mau bikin AFF masuk kalender FIFA?Â
Saya prediksi jika Piala AFF masuk kalender FIFA akan memiliki format yang berubah drastis dari saat ini ataupun edisi sebelum sebelumnya.Â
Pihak-pihak di AFF harus berkompromi dengan FIFA. Piala AFF adalah turnamen paling rumit yang pernah saya lihat. AFF dinamakan piala (turnamen) tapi formatnya bukan home turnamen (diselenggarakan di negara tertentu). AFF digelar kandang tandang dengan sistem round robin. Dua kali tandang dan dua kali kandang di babak grup. Kemudian di babak semifinal dan final ada pertandingan leg 1 dan 2 yang digelar kandang dan tandang. Sangat rumit. Sebenarnya piala AFF ini sistem turnamen atau liga sih?Â
Dibilang liga, bukan. Dibilang turnamen juga bukan. Jika dibilang liga seharusnya dengan tiap grup berisi 5 negara maka seharusnya setiap negara menjalani 4 pertandingan kandang dan 4 tandang. Jika di bilang turnamen, seharusnya tidak ada laga kandang dan tandang. Semua tim bermain di tempat tertentu (sentralisasi) masing-masing bertemu satu kali di babak grup dan hanya ada satu pertandingan semifinal dan final. Dengan 10 negara peserta dalam dua grup, Piala AFF normalnya berlangsung 2 minggu saja.Â