Wasit adalah bagian penting dalam pertandingan sepak bola. Pertandingan sepak bola akan semakin menarik dan enak ditonton jika dipimpin oleh wasit yang berkualitas dan berintegritas. Kedua tim dan penonton akan puas jika wasit memimpin pertandingan dengan tegas, adil dan tepat.Â
Kualitas dan integritas wasit dalam memimpin pertandingan salah satunya dapat dibuktikan dengan lisensi yang dimilikinya. Lisensi tertinggi dalam dunia wasit adalah wasit lisensi FIFA.Â
FIFA sebagai lembaga yang menaungi persepakbolaan (termasuk futsal dan sepak bola pantai) dunia mengatur segala hal tentang wasit melalui Komite Wasit FIFA. Komite Wasit FIFA dikepalai Pierluigi Collina (Italia) dan diwakili Hany Taleb Al Raeesi (Qatar). Anggota terdiri dari 9 orang dari 6 konfederasi. Untuk tahun 2023, anggota Komite Wasit FIFA terdiri dari 2 orang CAF (Afrika), 3 orang UEFA (Eropa), 2 orang CONMEBOL (Amerika Selatan), 2 orang Oseania (OFC) dan 1 Asia (AFC). Dari Asia diwakili wasit asal Singapura, Shamsul Maidin.Â
Setiap tahun Komite Wasit FIFA memperbaharui daftar wasit-wasit yang layak untuk memimpin pertandingan sepak bola internasional. Jika kompasianer penggemar sepak bola, pasti terkadang lihat wasit dengan wajah orang Indonesia memimpin pertandingan sepak bila internasional.Â
Misalnya yang terbaru dipertandingan semifinal Leg 1 Piala AFF 2022 antara tuan rumah Malaysia melawan Thailand. Salah satu perangkat wasit (assisten 4) berlisensi FIFA berasal dari Indonesia. Dia adalah Thoriq Munir Alkatiri.Â
Apakah kompasianer tahu berapa banyak wasit berlisensi FIFA yang dimiliki Indonesia?Â
Berikut wasit FIFA asal Indonesia berdasarkan katalog yang diterbitkan oleh Komite wasit FIFA 2023:
Cabang: Sepak Bola
Wasit Utama 5 orang : Thoriq Munir Alkatiri (bertugas sejak 2014), Yudi Nurcahya (2018), Fariq Hitaba (2020), Sance Lawita (2022), Aprisman Aranda (2022)Â
Asisten wasit 7 orang: Bangbang Syamsudar (bertugas sejak 2013), Nurhadi (2014), Beni Andriko (2014), I Gede Selamet Raharja (2019), Azizul Alimmudin Hanafiah (2020), Fajar Furqon (2020), Muhammad Akbar Jamaluddin (2022)Â