Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Piala Asia 2023 Diundur, Cuaca Penyebabnya

17 Oktober 2022   15:53 Diperbarui: 18 Oktober 2022   06:37 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Piala Asia (sumber: @afcasiancup) 

Konfederasi sepak bola Asia (AFC) yang bermarkas di Wisma AFC, Kuala Lumpur, Malaysia hari ini resmi menunjuk Qatar sebagai tuan rumah turnamen 4 tahunan piala Asia 2023 atau piala Asia edisi ke 18 (edisi pertama 1956). Qatar adalah juara bertahan piala Asia 2019 dan akan menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya setelah edisi 1988 dan 2011.

Rencananya piala Asia 2023 akan digelar pada 16 Juni - 16 Juli 2023. China awalnya menjadi tuan rumah sebelum akhirnya mengundurkan diri. Akan tetapi karena penyelenggaraan dipindah ke Qatar, sangat berpeluang diundur ke akhir tahun 2023 atau awal 2024. Alasan utamanya adalah faktor musim dan cuaca. Alasan yang sama juga dipakai dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Piala Dunia 2022 yang seharusnya digelar di musim panas pada bulan Juni- Juli diundur ke akhir tahun di bulan November - Desember. 

Piala Asia sejak edisi 1980, penyelenggaraannya memang sudah terpola. Jika piala Asia digelar di negara-negara Asia Barat atau Timur Tengah maka akan dimulai pelaksanaannya pada musim gugur atau musim dingin antara bulan September - Januari. Sedangkan jika dilaksanakan di Asia Timur (Jepang, Korea, China) cenderung dimulai pada musim panas antara Juni - Agustus. Pengecualian untuk Australia yang musim panasnya jatuh pada bulan Desember - Maret. Piala Asia 2011 Australia di gelar pada musim panas di bulan Januari. 

Mengapa Piala Asia/Piala Dunia di Asia Barat (Timur Tengah) penyelenggaraannya di akhir atau awal tahun? 

Walaupun Asia Barat dan Asia Timur sama-sama daerah dengan empat musim,  wilayah mereka memiliki karakteristik berbeda. Musim panas di Asia Barat sangat ekstrim dibandingkan wilayah Asia Timur. Suhu udara rata-rata di Asia Barat mencapai 42°C pada musim panas. Bahkan suhu udara harian terpanas bisa diatas 50°C. Walupun malam hari suhu bisa di atas 35°C. Seperti yang pernah dialami timnas Indonesia saat menjalani kualifikasi piala Asia 2023 di Kuwait. Hal ini disebabkan karena wilayah Asia Barat adalah daratan luas. Pengaruh lautan sangat sedikit karena laut-laut (Laut Persia dan Laut Merah) di Asia Barat sempit. Sifat daratan lebih cepat panas saat menerima sinar matahari dibandingkan lautan yang lambat menyerap panas. 

Asia Timur sebaliknya, karena wilayahnya dikelilingi lautan yang luas (Laut Kuning, laut Jepang dan samudera Pasifik) musim panas disana lebih lembab dan bersahabat. Suhu rata-rata pada musim panas sekitar 30°C. Di Asia Timur, hujan jatuh di musim panas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun