Setiap MANUSIA diciptakan Allah Swt dalam keadaan BAIK.
setiap manusia diberi Allah "sinyal" pada hatinya
dalam menghadapi sesuatu yang bersifat baik maupun buruk,
baik kepada manusia yang berilmu tinggi maupun yang kurang berilmu.
Bila dalam menghadapi suatu hal itu
hatinya tidak tenang, bimbang-ragu, dan cemas
maka itulah KEBURUKAN.
Bila dalam menghadapi sesuatu hal itu hatinya tenang
maka itulah KEBAJIKAN.
DI AWAL manusia melakukan KEBURUKAN
hatinya tidak tenang, bimbang-ragu, dan cemas,
kemudian ia palingkan kesadarannya serta diperturutnya nafsunya,
kemudian ia lakukan keburukan itu secara SEMBUNYI-SEMBUNYI.
Bila keburukan itu sudah terbiasa dilakukan,
maka rasa malu pada dirinyapun hilang
sehingga keburukan itu dilakukan secara terang-terangan
dan anugerah Allah Swt berupa "sinyal" pada hatinya itu
lambat laun akan melemah dan mati
sehingga ia tak dapat lagi membedakan
antara BAIK dan BURUK.
Akhirnya baik dan buruk itu dinilainya dengan nafsunya,
bila memuaskan nafsunya, maka dianggapnya itu suatu kebaikan.
Allahua'lam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H