Mohon tunggu...
Abdul Salam
Abdul Salam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mencetak Guru Literat IT Melalui DOGMIT Indonesia

20 September 2016   21:28 Diperbarui: 28 September 2016   07:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kegiatan literasi selama ini dikenal dengan membaca dan menulis, namun deklarasi Praha (2003) menyebutkan bahwa literasi juga mencakup cara seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa dan budaya (Unesco, 2003). Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Kemampuan-kemampuan itu perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi dan itu merupakan bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat.

Menurut Direktorat PSMP (2016) literasi adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan informasi secara cerdas. Dengan gerakan literasi ini diharapkan kita memperoleh informasi yang seluas-luasnya dan menjadi seorang pembelajar sejati. Salah satu komponen literasi adalah literasi media dan literasi teknologi, yaitu kemampuan mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi. Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet.

Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang giat-giatnya mengembangkan gerakan literasi sekolah (GLS). GLS adalah upaya menyeluruh yang melibatkan seluruh warga sekolah sebagai bagian dari ekosistem sekolah. GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan membaca  buku fiksi selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Pembiasaan ini diharapkan lambat laun akan membudaya di kalangan peserta didik, seperti halnya di negara-negara yang telah maju pendidikannya.

Jauh sebelum program ini diluncurkan pemerintah, DOGMIT telah lama memulai berperan aktif meningkatkan literasi guru-guru terhadap IT. Dogmit yang dikelola Pak Sukani ini telah menghasilkan ratusan guru yang melek IT. Berbagai testimoni mengungkapkan kepuasan dan manfaatnya mengikuti diklat online ini. Hal ini disebabkan karena diklat ini dikelola sangat fleksibel, dapat diakses, diikuti kapan, dimana, dan oleh siapa saja. Faktor lain yang membuat diklat ini digemari guru-guru Indonesia karena panduan cetaknya lengkap dan video tutorialnya yang memuat detail langkah-langkah kegiatan juga sangat jelas. Kalaupun ada yang menemuai kesulitan, peserta dapat saling membantu di forum diskusi.

Jadi, kawan-kawan guru Indonesia tunggu apalagi, segera bergabung dengan Diklat Online Guru Melek IT (DOGMIT) Indonesia. Info selengkapnya kunjungi di alamat www.gurumelekit.com atau www.trainergurumelekit.wordpress.com  atau hub. Pak Sukani 085695685815.

Bersama dogmit pasti bisa, lets growing together.... 

Salam sukses,.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun