Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Rekonstruksi Fiksi Legenda Roro Jonggrang

12 Juni 2012   07:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ini adalah sebuah rekonstruksi fiksi dari legenda Roro Jonggrang yang saya tulis secara imaginatif berdasarkan data-data sejarah yang ada dan dihubungkan dengan legenda Roro Jonggrang. sebelum membaca rekonstruksinya ada baiknya membaca link ini :

http://fiksi.kompasiana.com/dongeng/2012/05/26/menyimak-legenda-roro-jonggrang-cinta-memang-tak-bisa-dipaksakan/

Untuk semakin menguatkan pengaruh dan kekuasaan Wangsa Sanjaya di Mataram, Rakai Pikatan menyunting Pramodawardani dari klan wangsa Syailendra. Walaupun untuk mendapatkan itu Rakai Pikatan harus melakukan perjuangan yang keras dan menjalankan megaproyek membuat Seribu Candi dan dua Jalatunda. Hal ini dilakukan Rakai Pikatan sebagai bukti cintanya pada sang pujaan hati, Pramowardani. Dan sebagai tanda bakti pada sang suami Pramodawardani pun secara sukarela pindah agama dari keyakinan Budha menjadi penganut Siwa-Hindu seperti agama suaminya Rakai Pikatan. Dan seperti halnya penganut agama Hindu yang taat, Pramodawardani pun memiliki dewa pujaan yang sering disembahnya yaitu Dewi Durga. Karena hal tersebutlah nanti Pramodawardani selalu diidentikkan dengan patung Dewi Durga yang ada di Prambanan, atau orang lebih sering menyebutnya Roro Jonggrang.

Namun pernikahan politik ini kemudian sangat tidak sukai dan ditentang keras oleh sang paman (adik ayahnya) Pramodawardani, yaitu Balaputeradewa. Karena menurut Balaputeradewa, pernikahan politik ini ditakutkan akan menghancurkan otoritas dari Wangsa Syailendra yang sudah dibangun kuat dan besar pada masa Samaratungga. Perang pun tak dapat dihindari, antara pihak yang ingin mempertahankan kejayaan Wangsa Syailendra dengan pihak yang akan melakukan perluasan kekuasaan dengan melakukan koalisi (perkawinan politik) dengan Wangsa Sanjaya.

Namun karena kekuatan Balaputeradewa tidak sebesar kekuatan koalisi Pramodawardani-Rakai Pikatan maka akhirnya Balaputeradewa pun kalah dan menyingkir ke Sriwijaya dan membangun kekuatan disana.

Keterangan : Rekonstruksi ini sekali lagi adalah Fiksi, sebuah gelitik dari Legenda Roro Jonggrang yang katanya memiliki dasar kisah nyata di masa lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun