Dalam koran harian Republika, Rabu (2/2), putra presiden SBY, Adhie Baskoro Yudhoyono atau yang dipanggil Ibas, mengatakan bahwa, “Opini yang berkembang saat ini sudah jauh di luar konteks. Substansi pernyataan Presiden bukan masalah kenaikan gaji, melainkan cara presiden memotivasi TNI dan Polri untuk meningkatkan kinerjanya”.
Kalau ini benar, berarti presiden pun harus introspeksi diri, gelombang ketidak percayaan akibat kebohongan-kebohongannya selama ini telah membuat semua kata dan kalimat positif yang terucap dari mulut presiden kini selalu ditanggapi negatif oleh rakyat.
Hingga solusi yang jitu bagi presiden menghadapi situasi seperti ini adalah menunjukkan kinerja dan hasil yang nyata, membuktikan janji-janjinya dan menjadi “solusi” bagi Negara dan rakyatnya. Jangan kemudian malah menjadi “masalah”, karena bila presiden sudah menjadi “masalah” secara otomatis rakyat akan melakukan “koreksi” habis-habisan, turun ke jalan dan mengulang sejarah seperti saat Soekarno turun ataupun Soeharto turun.
Tentunya kita tidak ingin itu terjadi kan?
* Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI