Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menggali Kebenaran

22 Maret 2011   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:34 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kadang kebenaran akan lebih sakral dan indah bila tetap menjadi misteri.

Keingintahuan manusia membuat kita selalu tidak puas dengan apa yang sudah kita ketahui. Pengetahuan akan digali lebih dalam dan detail lagi sampai menjadi ilmu. Bahkan ilmu pun tidak lagi dapat memuaskan hasrat keingintahuan lalu digali lebih dalam lagi, direnungkan, di-metafisika-kan sampai menemukan hakikat kalau perlu sampai makrifat.

Dalam berpengetahuan, setiap manusia kemudian menjadi berbeda, karena berangkat dari tidak tahu menjadi tahu, hingga manusia tersebut kemudian memiliki tanggung jawab akan pengetahuannya. Dan tanggung jawab inilah yang kadang membebani dan menjadi proses baru, setelah tahu apa? Sudah pasti mengaplikasikan dari pengetahuannya. Kalau manusia berpengetahuan kemudian tidak mengaplikasikannya maka dia terkena sanksi keilmuannya dan sanksi moral sosial (lingkungannya).

Maka tidak heranlah kemudian Iwan Simatupang, seorang sastrawan absurd Indonesia era tahun 60-an, mengatakan bahwa,Celakah bila kita membaca terlalu banyak!”. Karena dengan banyak membaca kemudian setiap orang menjadi tahu banyak, dan pengetahuan yang sudah dibacanya haruslah bisa diaplikasikannya, paling tidak untuk diri sendiri sebelum dia menularkannya kepada lingkungan sekitar, keluarga, masyarakat dan bangsanya.

Apakah susah mengaplikasikan pengetahuan atau ilmu yang sudah kita dapat dalam kehidupan nyata? Jawabannya tergantung pada kemauan dan kemampuan kita masing-masing.

* Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun