Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Dewa Siwa

15 Desember 2010   06:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:43 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Keseimbangan di bumi adalah teknis penguraian. Lihatlah mata rantai makanan, dari yang tertinggi sampai yang terkecil. Dan pasukan pengurai yang terbesar, ada pada mata rantai yang terkecil, seperti Cacing, ulat, semua jenis moluska, bakteri, virus, dan semua jenis serangga (ex : lalat, kumbang, rayap). Dari situ sang pengurai melakukan pembangunan kembali, menyuburkan tanah dan memberi dukungan pada mata rantai makanan menengah (hewan dan tumbuhan) dan tertinggi (manusia). Pengurai, penghancur atau apapun namanya secara esensi juga adalah pembangun  dan pendukung kehidupan. Itu sebabnya Dewa Siwa dalam Trinitas Dewa Hindu (Brahma, Siwa, Wishnu) memiliki makna penghancur sekaligus penyubur. Marilah kita sebanyak mungkin kini untuk bisa menyelamatkan bumi. Dengan seluruh daya uapaya manusia dengan kemajuan teknologinya menciptakan mesin pengurai yang efektif dan efesien agar tenaga dan daya dukung penyubur  tanah berkembang lebih optimal dan bumi ini dapat memberi  kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Amin * Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun