Cermin merupakan salah satu media yang pernah ku pakai dalam "diskusi" dengan diri sendiri. Begitu pun dengan diary, walaupun untuk yang satu ini, aku kadang mendapat respon yang negatif dari teman-teman sebayaku, "cowok ko nulis diary?". Tapi buatku menulis diary itu bukan hal yang aneh atau ke cewek-cewekan, toh yang ku tiru bukan cengengnya, tapi daya rekamnya dan lebih dari itu hikmah hidup dalam proses bersejarah, paling tidak sejarah hidupku. Aku menulis diary karena Gandhi melakukan itu, Soekarno membuat juga, Hatta pun seperti itu, Soe Hok Gie apalagi. Tapi memang menulis diary secara bahasa lebih ke girly banget. mungkin yg cocok untuk ku adalah catatan harian, seperti Soe Hok Gie menulis catatan harian seorang demonstran. Namun di perkembangan zaman sekarang, ada facebook, aku mulai merefleksikan hidupku dengan aplikasi notes. Dan terakhir aku menumpahkan di lapak kompasiana.com mudah-mudahan cermin dalam notes dan curhat di blog ini membuatku makin sadar akan hakikatku, dari mana aku berasal, mau apa, dan akan kemana?. * Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H