Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahasa dan Tulisan

5 Oktober 2010   08:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:42 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam materi pelajaran sejarah SMA kelas XI, yaitu Sejarah Hindu Budha di Indonesia disebutkan bahwa salah satu sumber sejarah kerajaan Hindu Budha adalah Prasasti, dan kebanyakan prasasti memberi keterangan, berbahasa Sansekerta dan bertuliskan huruf Palawa. Pertanyaannya adalah mengapa bahasa dan tulisan dipisahkan? Jawabannya adalah karena memang hakikat dari bahasa dan tulisan memiliki perbedaan diantara keduanya. Bahasa adalah ungkapan yang dilisankan, sedangkan Tulisan adalah ungkapan yang dituliskan. Sebagai contoh adalah sejak penjajahan Bangsa Eropa (Belanda) bangsa Indonesia diajarkan untuk mengenal dan menggunakan tulisan atau huruf Latin, dari A - Z. Namun dalam pengucapan bahasa, bangsa Indonesia tetap boleh menggunakan bahasa masing-masing, dan kini yang paling populer sejak Revolusi Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia serempak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Ibu. Namun kalau merunut sejarah sebelumnya, dahulu bangsa Indonesia mengenal yang namanya huruf arab, (huruf Hijaiyah ا (Alif) sampai ي (Ya)) ketika kerajaan-kerajaan Islam berkembang luas di Nusantara, namun bahasa yang digunakan bukan hanya bahasa arab namun bahasa daerah atau pada saat itu yang populer adalah bahasa melayu namun bertuliskan arab, yang disebut arab gundul. * Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun