Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengendarai Motor adalah Sebuah Ideologi Bagiku

8 Maret 2011   01:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:59 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sebenarnya tidak habis pikir dengan banyaknya sampah bertebaran dipinggir-pinggir jalan. Kenapa? Karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Dan sejauh yang saya pahami tentang ajaran Islam. Ilmu Fiqih adalah materi standar yang sering diberikan oleh ustadz untuk anak-anak Indonesia, baik di kelas formal atau pengajian no formal.

Dan dalam Ilmu Fiqih kita tahu semua, bahwa kebersihan adalah syarat utama untuk bisa mendekatkan diri dengan Allah SWT. Tapi mengapa oh mengapa, bangsa yang mayoritas beragama Islam ini ko tingkat kesadaran akan kebersihannya sangat rendah. Kalau kita analisa kembali dimana yang salah, Pemerintah, para ulama, guru di sekolah, masyarakat di lingkungan sekitar atau keluarga di rumah. Semuanya saling terkait, dan semuanya bisa disalahkan.

Tapi setelah semua dianalisa dan dijabarkan masing-masing kesalahannya, lalu mau apa? Menghukumnya, ok, dihukum. Lalu apa? Hukuman itu membuat jera? Gak tau!. Akhirnya semua balik lagi pada diri kita masing-masing, karena hidup adalah pilihan, mau pilih hidup bersih atau hidup kotor, adalah sebuah pilihan masing-masing.

Rumahku di daerah Limo, Depok, Jalan yang biasa ku susuri setiap pagi untuk mengantar isteri pasti melewati Cinere Square, Cinere Mal, Karang Tengah, Bona Indah, terus bertemu Jalan Fatmawati Raya, berbelok ke kanan Jl. Raya TB. Simatupang, Cilandak Town Square (Citos), belok kanan gedung Trakindo dan rutin kujalani berbalik arah lagi ke Cinere. Dan Kalau diperhatikan, hampir semua trotoar dan pinggir jalannya penuh dengan sampah, entah sampah plastik, kertas, koran, daun dan semua temen-temen sampah.

Dan kesadaran untuk membersihkan dari orang rumah sekitar pinggir jalan atau pemilik ruko, toko atau yang berjualan disekitar jalan itupun sepertinya tidak ada. Mereka berpikir bahwa mereka membayar pajak, dan orang yang wajib membersihkan adalah petugas kebersihan sampah yang dibayar oleh Pemda. Kalau begini pola pikirnya disekitar jalan-jalan yang kulalui tersebut, dapat dipastikan dan digeneralisasikan bahwa seluruh jalan di Indonesia pasti kondisinya sama, BERSERAKAN SAMPAH.

Keterangan :

Akan dilanjutkan kembali dengan Pembahasan sub bab yang lebih menarik, seperti misalnya, penulis akan membahas tentang Jenis-Jenis Pengendara, Aksesoris Motor, Orang Miskin Kota, Pengendara Perempuan, Jenis-Jenis Motor, Kondisi Pohon Pinggir Jalan, Mini Market, Iklan & Spanduk, Jadwal Polisi Razia, dll, yang kesemuanya memang fenomena yang sering kita lihat dipinggir jalan. Atau ada yang punya ide Sub Bab pembahasan lain, ditampung dikomen ya,,,,. Hehehe

* Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun