DI SMA AVICENNA CINERE kegiatan Lesson Study (LS) sudah berlangsung sejak bulan Januari 2010 sampai dengan sekarang (Mei 2010), dengan melibatkan banyak pihak, termasuk di dalamnya guru, pihak Yayasan Medco Foundation, BPH Sekolah Avicenna Cinere bahkan guru-guru yang berasal dari luar sekolah Avicenna Cinere, seperti guru-guru yang berasal dari Sekolah Avicenna Jagakarsa dan Pamulang.
Sebagai langkah awal dari tahapan LS Pihak unit SMA Avicenna Cinere menentukan guru model sebagai contoh pelaksanaan dari LS. Dan pilihan jatuh pada bu Azlen sebagai guru Matematika. Pemilihan bu Azlen sebgai guru model, bukanlah sembarangan asal tunjuk, tetapi sudah melalui beberapa pertimbangan baik permintaan dari dalam maupun dari luar.
Bu Azlen merupakan guru Matematika senior di SMA Avicenna Cinere, pengalaman dan jam terbangnya sudah tinggi, itu bisa dilihat dari trade rekor-nya sebagai guru yang pernah mengajar dalam tiga generasi sekolah. Dimana sebelum sekolah Avicenna berdiri, bu Azlen pernah mengalami mengajar di Era Yayasan Dian Ilmu, dan Masa YP-UNJ Labschool. Selain itu keprofesionalannya sebagai guru, telah teruji dan berbukti sebagai guru SMA Avicenna pertama (baik SMP maupun SMA) yang ter-SERTIFIKASI oleh Depdiknas. Hingga hal tersebut tidaklah salah menunjuk bu Azlen sebagai guru model.
Pada dasarnya, Lesson Study dilaksanakan melalui 7 (tujuh) langkah kegiatan, yaitu:
1. Pembentukan kelompok Lesson Study
2. Penentuan fokus Lesson Study
3. Perencanaan Lesson Study
4. Persiapan observasi
5. Pelaksaan dan observasi pembelajaran
6. Tanya jawab (diskusi) tentang pembelajaran yang
dilaksanakan, dan
7. Refleksi dan perencanaan langkah berikutnya (Richarson,
2004)
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang ada pada kelas yang akan digunakan untuk kegiataan lesson study dan alternatif pemecahannya. Identifikasi masalah dan pemecahan tersebut berkaitan dengan pokok bahasan (materi pelajaran) yang relevan dengan kelas dan materi pelajaran, karakteristik siswa dan suasana kelas, metode atau pendekatan pembelajaran, media, alat peraga dan evaluasi proses serta hasil belajar.
Selanjutnya dilakukan diskusi tentang pemilihan materi pelajaran, pemilihan metode dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa serta jenis evaluasi yang akan digunakan. Pada saat tersebut akan muncul pendapat dan sumbang saran dari para guru dan pakar. Pada tahap ini pakar dan guru senior dapat mengemukakan hal-hal baru yang perlu diketahui dan diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran nanti.
Hal yang penting pula untuk didiskusikan adalah penyusunan lembar observasi, terutama penentuan-penentuan indikator-indikator selama proses pembelajaran berlangsung, baik yang dilihat dari guru dan siswanya. Indikator-indikator tersebut disusun berdasarkan pada rencana pembelajaran yang dibuat serta kompetensi dasar yang ditetapkan yang akan dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Dari hasil identifikasi masalah dan pemecahan tersebut, selanjutnya disusun dan dikemas dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri atas:
a.Satuan Pelajaran (SP)
b.Petunjuk mengajar guru (teaching guide)
c.Lembar kerja sisiwa (LKS)
d.Media atau alat peraga pembelajaran
e.Lembar penilaian proses dan hasil pembelajaran
f.Lembar observasi. (Sukirman, 2005)
Penyusunan rencana pembelajaran ini dapat disusun oleh seorang guru atau beberapa orang guru yang sebelumnya telah ada kesepakatan tentang aspek-aspek pembelajaran yang telah direncanakan. Hasil penyusunan rencana tersebut perlu didiskusikan dengan guru lain dan pakar dalam kelompoknya untuk disempurnakan.
2. Tahap Implementasi dan Observasi.
Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi rencana pembelajaran yang telah disusun, pakar dan guru lain melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain itu dilakukan rekaman video (audio visual) yang meng-close up kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan pembelajaran.
3. Tahap Refleksi
Pada tahap ini guru melakukan implementasi rencana pembelajaran diberi kesempatan untuk menyatakan kesan-kesannya selama melaksanakan pembelajaran, baik terhadap dirinya maupun siswa yang dihadapi. Selanjutnya observer (guru lain dan pakar) menyampaikan hasil analisa data observasinya, terutama menyangkut kegiatan siswa selama berlangsung pembelajaran yang disertai dengan pemutaran video hasil rekaman pembelajaran. Akhirnya, guru yang melakukan implementasi tersebut akan memberikan tanggapan balik atas komentar para observer. Hal yang penting pula dalam tahap refleksi ini, adalah mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran tersebut, apakah telah sesuai dan dapat meningkatkan performance keaktifan belajar siswa? Jika belum ada kesesuaian, hal-hal apa saja yang belum sesuai, metode pembelajarannya, materi dalam LKS, media atau alat peraga, atau lainnya? Pertimbangan-pertimbangan ini selanjutnya digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran selanjutnya.
Berikut adalah hasil observasi penulis tentang pelaksanaan LS yang sudah dilakukan oleh bu Azlen di kelas XA tahun pelajaran 2009/2010 :
APERSEPSI
Kegiatan interaksi pada saat KBM (kegiatan Belajar Mengajar) antara siswa dengan siswa diam, tidak saling bicara dan perhatian terhadap gurunya yang sedang menerangkan.
KEGIATAN INTI
A.Siswa dengan Siswa
Kondusif
B.Siswa dengan Guru
C.Siswa dengan Media
D.Siswa dengan Materi
PENUTUP
Bu azlen memberikan tugas sebagai Pekerjaan Rumah (PR) buku paket halaman 215. siswa membuka buku paketnya. Tidak lama bu Azlen menutup dengan kesimpulan, kemudian menanyakan kembali pada siswa bila ada pertanyaan dan mengingatkan tugas rumahnya. Lalu terakhir ditutup dengan membaca Hamdallah bersama-sama. Alhamdulillah hi rabbilalamin.
* Penulis adalah Guru Sejarah, SMA Labschool-Avicenna Cinere.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H