Mohon tunggu...
Abdul Karim
Abdul Karim Mohon Tunggu... -

Abdul Karim adalah seorang makhluk tuhan yang tertarik dengan matematika,kesibukan sehari-hari mengajar matematika di sekolah menengah dan mengajar matematika di beberapa Perguruan Tinggi swasta di Banten. Selain itu, Abdul Karim juga masih aktif mengurusi MGMP Matematika SMP Kabupaten Lebak Wilayah Bina I, Banten dan saat ini menjabat sebagai ketua.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal PTK hasil Workshop MGMP Matematika Wilbi 1 Kab. Lebak

11 Desember 2013   11:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:04 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Materi Teorema Phytagoras

di Kelas VIIIE SMPN 6 Rangkasbitung

Oleh: Efa Kurniawan, S.Pd.

Abstak

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah penerapan tentang Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika Kelas VIIIE SMPN 6 Rangkasbitung.

Tujuan penelitian ini adalah ingin memperoleh gambaran mengenai kualitas proses dan hasil belajar matematika siswa dengan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS), mendeskripsikan aktivitas siswa kelas VIII E SMP Negeri 6  Rangkasbitung selama proses pembelajaran matematika dengan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS), dan  mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS).

Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diharapkan dapat mengatasi berbagai kekurangan penelitian di bidang pendidikan. Prosedur penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan menganalisis serta merefleksi tindakan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Rangkasbitung dengan subjek penelitian siswa kelas VIII E dengan jumlah 38 siswa . Dalam penelitian ini subjek penelitiannya hanya satu kelas, sehingga hasil ini hanya berlaku untuk kelas yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasikan.

Berdasarkan hasil kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan  setelah diterapkan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dalam pembelajaran matematika, dan respon/tanggapan siswa terhadap penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) baik sekali.

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat juga dari Hasil angket siswa mengenai minat Siswa terhadap Pembelajaran Matematika menggunakan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS). Dari Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dalam pembelajaran matematika yang dikembangkan, penulis mengharapkan para guru perlu mencoba menerapkan model pembelajaran tersebut pada pokok bahasan lainnya dan bagi peneliti lebih lanjut dapat mengembangkan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dengan metode pembelajaran lainnya.

Kata Kunci:Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS), Hasil Belajar



I. PENDAHULUAN

Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang cukup sulit bagi siswa karena matematika merupakan ilmu yang abstrak berdasarkan hal yang konkrit, yang terstruktur urutan maupun dalam bentuk penyajiannya.

Dalam pembelajaran matematika terjadi rendahnya hasil belajar siswa terhadap matematika, selain alasan diatas rendahnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor guru dan faktor Model pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Faktor guru yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain penampilan, cara berbicara dan cara mengajarnya yang membosankan yang secara langsung akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikis siswa.

Model pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena bila salah memilihnya siswa dapat merasa bosan bahkan bisa tidak mengerti sama sekali dengan materi yang disampaikan pada saat pembelajaran.

Dalam pembelajaran Matematika di Kelas VIIIE SMPN 6 Rangkasbitung ditemukan keragaman masalah sebagai berikut :

1.Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran belum nampak

2. Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas atau kurang paham

3.Keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan juga masih kurang

4.Para siswa masih belum memanfaatkan temannya yang lebih pandai untuk dijadikan tempat bertanya selain guru.

Bila permasalahan diatas tidak diselesaikan dikhawatirkan siswa tidak mengerti materi pelajaran tersebut, bahkan bisa terjadi ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran Matematika.

Dalam pembelajaran matematika siswa diharapkan ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajarinya dan akan lebih lama bertahan dalam memori ingatannya. Suatu konsep akan mudah diingat jika pola pengajarannya melibatkan siswa secara aktif dan mengikuti prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah pendekatan pembelajaran untuk mencapai hasil yang lebih memuaskan dari segi proses belajar dan segi hasil belajar. Untuk mencapai hasil tersebut perlu menggunakan cara pendekatan dan metode yang dapat menghasilkan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat melibatkan siswa secara aktif. Salah satu metode untuk menghasilkan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat melibatkan siswa secara aktif adalah Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS).

Penulis memilih Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) yang didalamnya berbentuk kerja kelompok diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan rendahnya hasil kerja siswa karena di dalam Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) siswa dapat bekerja sama dan saling berinteraksi satu sama lain untuk memecahkan masalah dengan dibimbing oleh guru.Dengan adanya kerja sama dan saling berinteraksi diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan menarik dan menyenangkan dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat paham dan mengerti tentang materi pelajaran tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) untuk meningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi Teorema Pythagoras di Kelas VIIIA SMPN 6 Rangkasbitung.

Agar dalam penelitian ini tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka   penelitian ini pada ruang lingkup Bahan pembelajaran dibatasi pada materi Teorema Pythagoras dengan Standar Kompetensi : Menggunakan Teorema Pythagoras dalam    pemecahan masalah

Indikator Kompetensi :

1. Menemukan  dan menyatakan Teorema  Pythagoras.

2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.

3. Menemukan kebalikan Teorema Pythagoras.

Hasil peningkatan hasil belajar siswa yang dimaksud  dapat dilihat dari aspek afektif, yaitu kreativitas siswa, keaktifan siswa di kelas, dan kerja sama antar siswa. Serta peningkatan nilai setiap siswa

II. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Rangkasbitung mulai bulan November 2013 sampai dengan bulan Desember 2013. yang melibatkan dua orang guru matematika (seorang guru menjadi pengajar dan satu orang lainnya menjadi Teman Sejawat) dan 38 siswa kelas VIII-E.

Tindakan yang diambil dalam penelitian ini, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-A SMP Negeri 6 Rangkasbitung dalam belajar matematika melalui pembelajaran yang menggunakan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(1)    Perencanaan Tindakan

Dalam tahap ini materi diperkenalkan melalui penyajian kelas. Penyajian materi dilakukan secara langsung. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada saat ini adalah :

1.Mempersiapkan lembar pengamatan (observasi), monitoring dan lembar kerja siswa sebagai instrument-instrumen penelitian

2.Memberi motivasi pada siswa tentang perlunya mempelajari materi

3.Mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang

4.Membagikan lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok

5.Melaksanakan pengamatan, dan memberikan soal-soal

6.Mempersiapkan Rencana Pembelajaran

(2) Implementasi Tindakan

Siklus I

Pertemuan 1

-    KBM sub. 3.1.1.

-    Apersepsi

- KBM didominasi pelaksanaan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dengan siswa kerja kelompok untuk Menemukan Teorema Pythagoras melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru sengaja tidak memberi informasi sebelumnya, agar siswa dapat belajar mandiri melalui LKS

Siklus II

Pertemuan ke-2

-   KBM sub. 3.1.2

-   Apersepsi

-   KBM didominasi pelaksanaan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS)dengan siswa kerja kelompok untuk menemukan kebalikan Teorema Pythagoras melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru memberi informasi sebelumnya, agar siswa mendapat informasi lebih dalam mengerjakan LKS.

Siklus III

Pertemuan 3

-   KBM sub. 3.1.3

-   Apersepsi

- KBM didominasi pelaksanaan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dengan siswa kerja kelompok untuk menemukan kebalikan Teorema Pythagoras melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru memberi informasi sebelumnya dan memberi arahan pada saat siswa mengerjakan LKS sehingga mendapat informasi lebih.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instrumen tes dan Instrumen non tes.

Tes Kemampuan Pemahaman Matematika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk Essay (uraian), karena bentuk  tes uraian akan terlihat kemampuan dan proses berfikir siswa terhadap materi yang telah disampaikan setelah diberi tindakan serta memperkecil unsur tebakan. Uraian (Esai) salah satu bentuk tes subyektif.

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas kegiatan pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebagai berikut:

a.Observasi dan studi pendahuluan.

b.Hasil Pre-Test dan Pos-Test kemampuan belajar matematika siswa pada siklus I, II,  III.

c.Catatan lapangan dilakukan pada setiap pertemuan.

d.Lembar penilaian proses pembelajaran pada setiap pertemuan.

e.Angket.

f.Dilengkapi foto sebagai bukti kegiatan penelitian.

Indikator Keberhasilan belajar siswa penulis tentukan dengan melebihi KKM Matematika di SMPN 6 Rangkasbitung yaitu 60.

SIKLUS KE-

Persentase Target Keberhasilan

1

60% dari jumlah seluruh siswa yang melebihi Nilai KKM (65)

2

70% dari jumlah seluruh siswa yang melebihi Nilai KKM (65)

3

75% dari jumlah seluruh siswa yang melebihi Nilai KKM (65)

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan berawal dari rendahnya minat belajar siswa sehingga rata-rat hasil belajar Matematika selalu di bawah KKM, khususnya materi Teorema Phytagoras. Untuk meyakinkan, penulis mencoba mengadakan pre test dan post test di dalam setiap pertemuan ini, sehingga diharapkan ada peningkatan hasil belajar.

PTK ini dilakukan dengan 3 siklus dimana siklus I dilakukan pada saat pertemuan pertama dan kedua yaitu pada tanggal hari Selasa tanggal 26 November 2013. Siklus II dilakukan pada hari dan hari Sabtu tanggal 30 November 2013   dan Siklus III dilakukan pada hari Sabtu tanggal 3 Desember 2013.

Setelah melaksanakan PTK dengan Model Pembelajaran Pembelajaran Penemuan Terbimbing pada materi Teorema Phytagoras, maka dapat dilihat ada peningkatan hasil belajar kelas VIIIE pada pelajaran Matematika.

Peningkatan yang paling terasa adalah keaktifan siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sengaja Penulis mengatur siswa untuk bekerja kelompok dengan jumlah siswa 5-6 siswa per kelompok dan diatur dalam setiap kelompok terdapat dua siswa yang kemampuannya diatas siswa lain untuk membantu proses pembelajaran.

Pada siklus I ini respon siswa dan semangat belajar siswa sangat tinggi, karena dengan menggunakan metode pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dan bekerja kelompok, siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain, sehingga muncul perasaan tidak mau kalah dengan siswa lain dalam hal positif. Selain itu siswa merasa senang karena ada perubahan suasana dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran terasa menyenangkan. Kondisi ini dapat meningkatkan hasil belajar.

Pembelajaran-pembelajaran sebelum menggunakan metode pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) terasa membosankan dan semangat belajar siswa hamper tidak ada sama sekali. Hal ini dapat terlihat dari persiapan siswa yang kurang dan pada saat pembelajaran siswa tidak antusias menerima pembelajaran dan tidak fokus.

Hasil belajar siswa di Siklus I setelah melakukan Pembelajaran dengan Menggunakan  metode pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) adalah  60% dari jumlah siswa keseluruhan dapat memenuhi KKM dan nilai beberapa siswa dapat melampaui KKM pada saat tes yang berbentuk Essay.

Hasil tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hasil belajar siswa tahun-tahun sebelumnya, dimana tidak pernah melebihi 50% dari jumlah siswa keseluruhan dapat memenuhi KKM dan nilai beberapa siswa dapat melampaui KKM pada saat tes yang berbentuk Essay.

Walaupun hasil belajar siswa di Siklus I memenuhi target Penulis sebelumnya, Penulis masih mencoba meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tetap dilakukan Siklus II, karena Penulis melihat pada saat tahap Think (berpikir sendiri) banyak siswa yang tidak mau mengerjakan LKS dan tidak mau belajar mandiri, masih bergantung pada teman sejaawatnya padahal petunjuk cara mengerjakan di LKS sudah jelas.

Di Siklus II, Penulis akan lebih menekankan ke siswa pada saat tahap Think untuk belajar mandiri, dan menghimbau siswa yang lainnya tidak membantu temannya.Pada saat tahap Pair (berpasangan) siswa baru dipersilakan berdiskusi dengan pasangannya.

Hasil belajar siswa di Siklus II setelah melakukan Pembelajaran dengan Menggunakan  Model Pembelajaran Think, Pare and Share (TPS) adalah  70% dari jumlah siswa keseluruhan dapat memenuhi KKM dan nilai beberapa siswa dapat melampaui KKM pada saat tes yang berbentuk Essay.

Pembelajaran dalam Siklus II dirasakan masih belum efektif, karena pada saat tahap pair (berpasangan), yang terjadi adalah siswa yang belum selesai mengerjakan soal pada saat tahap Think (berpikir sendiri) menyalin jawaban siswa yang menjadi pasangannya, bukan bekerja sama dan berdiskusi. Sehingga walaupun hasil belajar siswa di Siklus I memenuhi target Penulis sebelumnya, Penulis masih mencoba meningkatkan hasil belajar siswa di Siklus III.

Untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran Siklus III Penulis menjelaskan dan menekankan kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran sesuai tahapnya dan mengingatkan kepada siswa bahwa proses pembelajaran jauh lebih penting daripada hasil akhir belajar, sehingga siswa paham dan mengikuti proses pembelajaran dengan benar, bukan hanya terfokus pada hasil akhir belajar, sehingga siswa tidak berpikir lagi bahwa belajar itu adalah tinggal mencontek hasil belajar rekannya.

Pada saat siklus III siswa sudah terbiasa belajar dengan metode pembelajaran Think, Pair and Share (TPS), sehingga para siswa sudah siap dan merasa tertantang di setiap tahap-tahap pembelajarannya. Sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Hasil belajar siswa di Siklus III setelah melakukan Pembelajaran dengan Menggunakan  Model Pembelajaran Think, Pare and Share (TPS) siswa telah melaksanakan proses pembelajaran dengan metode pembelajaran TPS dengan baik dan benar, sehingga hasil belajar siswa adalah 75% dari jumlah siswa keseluruhan dapat memenuhi KKM. Untuk itu Penulis Menghentikan PTK sampai Siklus III.

Setelah melaksanakan pembelajaran 3 siklus, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar meningkat pada setiap siklusnya.

Untuk lebih mengetahui peningkatan hasil belajar siswa di Siklus I,  Siklus II dan Siklus III dapat dilihat dalam Tabel berikut :

Tabel Hasil Belajar Siswa di Setiap Siklusnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun