Mohon tunggu...
Bang Doel
Bang Doel Mohon Tunggu... Penulis - Penulis tentang keperempuanan, pendidikan dan kaum marginal.

Laki-laki lulusan UIN sunan Gunung djati bandung yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kecantikan Perempuan ala Gus Dur

4 Januari 2023   09:55 Diperbarui: 4 Januari 2023   10:07 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

K.H Abdurrahman Wahid atau Gus pernah membicarakan tentang kecantikan perempuan. Sosoknya yang dikenal dengan seorang kiai NU yang kemudian menjadi presiden. Semua televisi pada saat itu, Desember 2009 memberitakan kabar kepulanganya.

Hari ini ,setelah sembilan tahun ia berpulang, namanya tetap harum. Bahkan orang-orang yang dulu menghinanya habis-habisan kini mulai malu sendiri dan tak sedikit yang mengakui kehebatan sosok Gus Dur.

Banyak tulisan tentang Gus Dur terus bermunculan dari berbagai sudut pandang. Mulai dari tentang jenaka, kebangsaan, keragaman, kemanusiaan, perempuan, politik, agama, kesufian sampai tentang kewaliannya. Gus Dur seperti tidak ada habisnya untuk diceritakan karena bahasan.

Dari sebegitu banyaknya tulisan tentang Gus Dur, ada tulisan yang cukup menarik. Tulisan yang muncul ketika Gus Dur ditanya tentang perempuan. Tulisan ini dimuat oleh Majalah Matra dari hasil wawancara seorang jurnalis bernama Muchlis Dj Tolomundu. Yang kemudian hasil wawancaranya itu dibukukan pada tahun 1995.

Ketika itu Gus Dur ditanya, "bagaimana anda memandang wanita?"

Gus Dur pun menjawab, "Saya cenderung melihatnya dari sudut psikologis. Mereka adalah, mungkin, makhluk yang luar biasa rumitnya. Jauh lebih rumit dari pria. Karena faktor-faktor emosinya lebih banyak, lebih bervariasi.

Tapi, justru di situ letak potensi wanita yang lebih besar untuk membuat capaian-capaian yang lebih bervariasi, lebih banyak jenisnya daripada capaian-capaian pria. Selain itu, pada intinya pria dan wanita posisinya sama dalam kehidupan, di samping ada perbedaan biologis di antara keduanya."

Gus Dur yang memaknai perempuan dengan kerumitan itu memberikan sudut pandang yang lebih khusus mengenai kerumitan perempuan. Jelasnya Gus Dur memandang bahwa kerumitan itu sebagai potensi yang unik untuk membuat capaian yang lebih dari pria. Gus Dur juga memposisikan perempuan sama dengan laki-laki dalam kehidupan bukan dari sisi biologis tentunya.

Tuturan Gus Dur tentang perempuan bukan hanya sekedar tuturan belaka saja. Jauh dari pada itu, Gus Dur mengamalkan pemaknaannya tentang perempuan dalam kehidupan. Dari itu, kita bisa melihat hari bagaimana anak Gus Dur yang semuanya perempuan aktif dan sukses di bidangnya masing-masing.

Kemudian Gus Dur pun ditanya lagi oleh Muchlis Dj Tolomondu, "yang Gus Dur anggap wanita cantik itu seperti apa?"

Gus Dur dengan gaya khasnya yang santai itu menjawab, "wah, tidak ada ukuran, ya. Wanita cantik itu, ya yang saya anggap cantik. Tidak lebih dari itu. Cantik itu terasa tiba-tiba saja. Ah, ini cantik, begitu. Saya tak punya ukuran ideal untuk kecantikan,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun