Mohon tunggu...
Bang Doel
Bang Doel Mohon Tunggu... Penulis - Penulis tentang keperempuanan, pendidikan dan kaum marginal.

Laki-laki lulusan UIN sunan Gunung djati bandung yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna Mendalam dari Permainan Latto-Latto

26 Desember 2022   14:19 Diperbarui: 26 Desember 2022   15:56 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun 2022 dimana tahun yang menghidupkan kembali permainan yang teramat jadul. Tapi nyatanya kejadulan mainan itu  mampu mengalahkan sebuah benda kotak ajaib handphone.

Mainan latto atau latto-latto. Mainan yang terdiri dari dua buah bola plastic yang keras yang diikat dan diberi sebuah pegangan untuk mengatur permainan. Simple saja permainan itu hanya dengan mengetukkan atau mengadukan dua bola keras itu.

Tua, muda dan anak-anak pun mencoba dan memainkan permainan itu. Walau harus ada yang dikorbankan ketika belajar yakni terkenanya tangan oleh bola keras itu. Bahkan ada yang mengenai kepala.

Ada juga yang mencoba latto dijadikan sebuah perlomabaan. Tak tanggung-tanggu tempat untuk mengadakannnya itu di sebuah mall.

Permainan latto disamping memiliki imbas yang menurut saya lebih kecil daripada handphone ini pun memiliki nilai baiknya. Nilai baiknya adalah anak-anak tidak lagi memainkan handphone yang mampu merusak mata, merusak otak, dan merusak hal yang lainnya.

Latto-latto mengajarkan bahwa tidak semua permainan itu dikatakan jadul hanya karena sebuah permainan itu hanya ada di masa lalu, mengajarkan kita untuk tidak lupa dengan masa lalu (latto-latto). Tapi nyatanya, orang-orang dulu yang mana dizaman itu belum ada handphone mendapatkan kebahagiaan nya dari permainannya yang jadul dan tradisional itu.

Indonesia disamping memiliki pulau yang berjuta-juta, suku yang berates-ratus, Bahasa yang berpuluh-puluh pun memiliki beragam permainan jadul dan tradisional. Seperti:

  • Engklek
  • Gundu atau kelereng
  • Congklak
  • Ular naga
  • Gasing
  • Dan permainan lainnya yang ada di suatu daerah.

Kalau di daerah kalian ada permainan jadul dan tradisional apa yang masih dimankan sampai sekrang...?

Permainan-permainan tradisional lebih banyak kurangnya membuat badan lebih sehat karena kebanyakan permainan membuat si pemain menggerakkan anggota badannya. Tak heran pula jika orang zamn dulu pun lebih lama dalam hidupnya dari segi umur.

Yuuk... kembali lestarikan permainan tradisional itu. Kita wariskan kepada anak cucu kita. Karena sesuatu apapun ketika tidak diwariskan, dilestarikan dan dipertahankan pasti akan punah pula. Bukan hanya sebuah permainan atau mainan, Bahasa ibu, hewan, bahkan sebuah agama pun bisa saja punah. (maka dari itu, dalam islam. Tugas dakwah itu adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun