Mohon tunggu...
Abdul Ghofur
Abdul Ghofur Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penelusur jalan kehidupan, masih mencari makna dan hakikat hidup yang sejati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Jeritan Kaum Pinggiran

11 Mei 2015   23:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut sepi hingar bingar suara kendaraan

Di gelapnya gemerlap cahaya kelap-kelip mempesona

Di peneduh sederhana gedung pencakar langit kota

Di lingkungan kumuh dan sarang penyakit berbahaya

Dia menangis di dalam senyum anak-anak keturunannya

Menjerit di antara suratan takdir Tuhan atas kemalangannya

Sungguh ironi negeri ini,

Negeri dengan sejuta kontradiksi

Kemiskinan di antara kaum borjuis yang melenggang

Kebodohan di antara gedung-gedung mewah pendidikan

Ketidakadilan di antara kemunculan banyaknya ahli hukum negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun