Mohon tunggu...
Abdul Ghofur
Abdul Ghofur Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penelusur jalan kehidupan, masih mencari makna dan hakikat hidup yang sejati.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI 2017

15 November 2017   08:00 Diperbarui: 15 November 2017   08:28 2151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirjen Dikdasmen Bp. Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D | Dok.pribadi

      

Dalam Pembukaan Grand Final Lomba Budaya  Mutu (LBM) dan Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Sekolah Dasar Tahun 2017  (8/11) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SD, Dirjen Dikdasmen  Kemendikbud RI pada Selasa-Jumat, 7-10 November 2017 bertempat di The Rich  Jogja Hotel, Dirjen Dikdasmen Kemendikbud RI, Bp. Hamid Muhammad, M.Sc.,  Ph.D. menyampaikan pengarahan tentang perlunya penguatan tiga pilar dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar (SD), yaitu sebagai berikut:

1. Karakter

     Karakter sebagai pondasi utama yang harus  ditanamkan di Sekolah Dasar (SD), karakter tersebut di antaranya  tentang moral, seperti jujur, taat, santun, dan lain-lain. Kemudian  karakter tentang kinerja, menjadikan pribadi yang semangat, motivatif,  dan tidak lembek. Selanjutnya karakter kebangsaan, pentingnya memaknai  perbedaan dalam kebhinekaan, menjadikan perbedaan sebagai sarana untuk  menuju persatuan dan kemajuan bangsa. Dan yang terpenting adalah bahwa  semua karakter itu tidak hanya diajarkan, tetapi benar-benar  dipraktekkan, diberi contoh, dan teladan.

2. Literasi

     Literasi bukanlah hal yang baru, sejak kecil melalui Sekolah Dasar sudah diajarkan dengan basic literacy (baca, tulis, hitung). Siswa didorong untuk gemar membaca dan menulis.  Sekolah hendaknya juga menerapkan multiliterasi dalam segala aspek  seperti seni, budaya, TIK, dan lainnya. Kemudian kembangkan setiap  potensi yang ada pada diri anak, karena anak dilahirkan sesuai dengan  potensinya yang khas, ada yang pandai dalam bidang akademik, olahraga,  seni, dan lainnya. Semua potensi anak harus difasilitasi dan  dikembangkan, bukan diberangus.

3. Pengaplikasian 4C

     Di era digital yang serba canggih, suatu keniscayaan bahwa anak harus dibekali dengan kemampuan untuk mampu survivedi kehidupan yang baru. Salah satunya dengan menerapkan konsep 4C yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Critical Thinking, ajarkan  anak untuk belajar berpikir kritis, berikan kesempatan anak untuk  bertanya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya, beri kesempatan anak  untuk mengeksplor dirinya.

b. Creativity, dorong anak untuk  selalu berkreasi, jika anak bangsa tidak kreatif maka akan terjerumus  menjadi bangsa yang konsumtif, bentuk pola pikir anak untuk berpikir dan  bertindak yang anti mainstream.

c. Communicative, ajari anak  untuk berkomunikasi dengan baik, ajak anak ke luar ruangan untuk belajar  berkomunikasi, ciptakan pembelajaran yang aktif dan kreatif.

d. Colaborative, kompetensi  penting akan tetapi kolaborasi lebih penting, wujudkan anak yang tak  hanya pintar, tapi juga mampu bekerjasama. Anak yang pintar namun tidak  bisa bekerjasama akan melahirkan anak yang egois (individualis). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun