Tak terasa engkau pergi lagi
Begitu cepat bak kilat di musim penghujan
Menggerus dan memangsa jatah kehidupan dunia
Yang tak abadi, hanya sebuah persinggahan
Engkau menerabas dan menerjang
Manusia yang tak awas dan waspada
Setiap manusia yang tak peka terhadap hakikat keberadaanya
Yang hingga kini masih bingung terhadap eksistensinya
Oh … sang waktu, engkau adalah simbol keberadaan
Dengamu segala kehidupan mampu berjalan
Tanpamu semua hanya kemustahilan
Cakarmu mampu menghancurkan segalanya
Hanya doa dan pengharapan
Untuk beroleh segala kenikmatan
Yang senantiasa kepada Tuhan dipanjatkan
Agar sang waktu berbaik hati
Menjadi pendamping yang abadi
Di penghidupan yang hakiki
Menemani di kala senja tak terbit lagi
***
Kartasura, 14 Mei 2015
[caption id="attachment_365782" align="aligncenter" width="300" caption="24 is excellent (https://www.google.co.id/)"][/caption]