Novel "Atheis" karya Achdiat Kartamihardja telah lama menjadi pusaka sastra Indonesia yang menampilkan kisah yang kuat dan kontroversial. Dengan latar belakang revolusi Indonesia dan konflik internal yang mendalam, novel ini telah menarik perhatian pembaca dari berbagai kalangan. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kisah yang penuh gairah ini.Novel ini mengisahkan tentang seorang intelektual muda bernama Hasan, yang dengan penuh semangat menyuarakan pandangan sekuler dan skeptis terhadap keberadaan Tuhan. Dalam konteks revolusi Indonesia yang penuh gejolak, novel ini mengeksplorasi konflik batin Hasan yang berusaha mencari jati diri di tengah perubahan sosial yang melanda.Salah satu poin menarik dari novel ini adalah cara Achdiat Kartamihardja menggambarkan kompleksitas karakter Hasan. Dengan latar belakang yang kuat dalam filsafat dan pemikiran modern, Hasan menjadi simbol perlawanan terhadap otoritas agama yang dominan pada masanya. Namun, seiring cerita berjalan, pembaca disuguhkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah: apakah keskeptisan Hasan benar-benar membawanya pada kebahagiaan dan pemenuhan jati diri, ataukah justru menjauhkannya dari makna sejati kehidupan? Achdiat Kartamihardja juga menggambarkan lanskap sosial-politik yang rumit pada masa revolusi dengan detail yang memikat. Dari kehidupan kota hingga medan perang, pembaca dihadapkan pada perubahan drastis yang memengaruhi kehidupan karakter-karakter dalam novel ini. Hal ini memberikan dimensi yang kaya pada cerita, sekaligus menampilkan ketajaman pengamatan penulis terhadap dinamika sosial pada masa itu.Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa novel ini juga menuai kontroversi. Pandangan sekuler Hasan tentang agama dan keberadaan Tuhan menjadi sumber perdebatan yang hangat di kalangan pembaca. Achdiat Kartamihardja dengan berani mengangkat tema yang sensitif dan menantang, yang pada gilirannya membuat novel ini menjadi topik diskusi yang menarik.Dengan segala kontroversi dan kompleksitasnya, "Atheis" karya Achdiat Kartamihardja tetap menjadi karya sastra yang mempesona. Kehidupan karakter yang kuat, lanskap sosial-politik yang menggugah, dan tema yang menantang membuat novel ini tetap relevan bahkan setelah puluhan tahun sejak pertama kali diterbitkan.Jika Anda mencari bacaan yang membangkitkan pikiran dan memperluas pandangan, "Atheis" adalah pilihan yang tepat. Novel ini menghadirkan tantangan intelektual yang mendalam, sekaligus mengajak pembaca untuk merenungkan arti hakiki kehidupan dan keberadaan manusia dalam dunia yang terus berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H