Mohon tunggu...
Abdul Gafur
Abdul Gafur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

3 Persepektif Komunikasi Internasional

26 September 2018   00:19 Diperbarui: 26 September 2018   00:53 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jauh sebelum di Era milenial ini, tepatnya perang dunia ke II tahun 1900-san para sekutu dan yang lainnya menggunakan komunikasi untuk mengatur strategi mereka. Pada masa-masa tersebut komunikasi telah digunakan sebagai ilmu terapan, khususnya pada industri yang bergerak disektor media dan broadcasting.Wilayah berkembangnya komunikasi sendiri berada diwilayah Eropa Barat tepatnya di negara Prancis dan Jerman kemudian menjalar ke Amerika.

Menurut Davinson dan George mengatakan bahwa komunikasi internasional digunakan untuk merubah sistem ekonomi, politik dan status sosial suatu negara. Adanya menteri dalam negri merupakan wujud nyata telah terjadi kerjasama antar negara dengan melakukan pertukaran informasi. Informasi tersebut seperti propaganda, diplomasi, dan pertahanan.

Pada awalnya komunikasi internasional ini fokus pada bagaimana negara satu dengan negara yang lain dapat berkomunikasi dan berhubungan dengan baik. Namun, dengan seiringnya waktu komunikasi internasional ini sekarang lebih menjurus kearah propaganda dan lahirlah sebuah pradigma baru yang bernama Free and Flow Information. Paradigma ini banyak membahas isu dan kajian mengenai globalisasi, privatisasi, imperalisme media, serta era informasi dalam ranah internasional dan banyak terjadi pada berbagai negara.

Bicara masalah isu dan informasi, komunikasi internasional memiliki tujuh persepektif (pandangan) yang harus kalian tahu. Pertama, persepektif diplomatik. Adalah praktik negoisasi yang dilakukan oleh seseorang yang biasanya mewakili negara atau organisasi. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menjalin kerjasama antar negara atau memberikan citra positif terhadap negara agar dapat membantu negaranya maju baik dari sektor ekonomi, politik, dan peryahanan. Diplomatik tersebut biasanya dilakukan dengan cara melakukan pertemuan secara formal atau pun non formal seperti konfrensi pers dan lain-lain.

Kedua, jurnalistik. Adalah pandangan yang bersifat informasi atau berita yang menggunakan media. Dalam suatu negara tentunya akan menggunakan media untuk memberitakan dan mengontrol seluruh aspek yang ada dalam suatu negara. Sama halnya dengan komunikasi internasional, jurnalistik juga bisa mengontrol seberapa besar negara tersebut dapat mempengaruhi negara lain dengan pemberitaannya.

Ketiga, propagandistik. Adalah pandangan yang hampir sama dengan pandangan jurnalistik yaitu sifatnya persuasif yaitu menggunakan media massa. Akan tetapi yang membedakan kedua pandangan tersebut adalah tentang sasaran atau target persuasif itu sendiri. Propagandistik lebih kepada penanaman idealis negara kepada negara lain yang bertujuan untuk mempengaruhi tindakan, perasaan dan pandangan mereka.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun