"Saya mah  tidak perlu berlatih kepemimpinan. Saya tidak mau jadi pejabat atau pemimipin. Saya hanya ingin jadi pedagang yang sukses atau karyawan yang baik".Â
Dari pernyataan di atas muncul dua  pertanyaan penting terkait kepemimpinan; Apakah hanya sebagian orang yang bisa jadi pemimpin? Lalu, apakah hanya orang yang ingin jadi peminpin yang harus mempelajari kepemimpinan?Â
Terkait pertanyaan pertama kita sering mendengar ungkapan " setiap kita adalah pemimpin". Ungkapan tersebut tampaknya berasal dari hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari  yang menjelaskan bahwa setiap orang akan jadi pemimpin, baik sebagai kepala rumah tangga, ibu rumah tangga, pembantu, hingga sebagai pemimpin umat.Â
Maksud pemimpin di sini bahwa setiap manusia secara takdir kauni memiliki tanggung jawab tertentu dalam kehidupannya yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tapi kalau yang dimaksud dengan pemimpin adalah individu yang memiliki bawahan atau jabatan tertentu, tentu tidak semua orang menjadi pemimpin. Jika tidak setiap orang  jadi pemimpin, lalu pertanyaan kedua, apakah kepemimpinan hanya perlu dimiliki oleh orang yang jadi penimpin?Â
Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu memahami terlebih dahulu pengertian kepemimpinan. Kepemimpinan yang dalam bahasa Inggrisnya leadership umumnya diartikan sebagai kemampuan atau teknik untuk mempengaruhi orang-orang yang berada di sekitar kita, agar dapat bekerjasama demi mencapai tujuan, target atau keinginan yang akan diharapkan.Â
Kepemimpinan bukan soal jabatan atau posisi tapi soal tindakan. Seorang anak buah bisa jadi lebih memiliki sifat kepemimpinan (leadership) daripada atasannya.
Di dunia perkantoran seorang pemimpin bisa jadi mengalami kesulitan mengkoordinasikan para karyawan lalu muncul dalam forum rapat seorang karyawan yang pendapatnya diikuti oleh rekan-rekannya yang dengan itu masalah yang dihadapi oleh pimpinannya teratasi.Â
Sementara itu manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin dalam hidupnya tidak memerlukan peran keterlibatan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Apalagi orang yang mendambakan kesuksesan dalam bidang tertentu.
Dalam berbagai bidang kehidupan manusia memerlukan kerjasama atau kolaborasi dengan orang lain. Untuk memuluskan hal itu diperlukan kemampuan mempengaruhi orang lain dengan ide dan gagasan meskipun bukan dalam hubungan atasan dan bawahan.Â
Menurut World Economic Forum, ada 10 keterampilan yang dibutuhkan seseorang di era industri 4.0 ini. Kesepuluh keterampilan tersebut  yakni pemecahan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreativitas, manajemen orang, dan koordinasi dengan orang lain.
Kemudian, ada juga kecerdasan emosional, penilaian dan keputusan, orientasi pada layanan, negosiasi, dan fleksibilitas kognitif. Dari sepuluh keterampilan tersebut, rata-rata terkait kepemimpinan.Â