Kemampuan berkoordinasi dengan orang lain adalah satu contoh soft skill yang sangat penting di era disrupsi ini. Di era ini super tim lebih dibutuhkan daripada superman. Kreativitas juga selalu dibutuhkan di setiap zaman. Di era disrupsi banyak pekerjaa yang hilang dan digantikan oleh robot dan perangkat digital dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Namun robot dan mesin tidak akan dapat menggantikan ide dan kreativitas manusia.Â
Kemampuan komunikasi juga merupakan salah satu kemampuan yang sangat dibutuhkan di abad 21. Kemampuan komunikasi tidak hanya terkait dengan kemahiran banyak bahasa, tapi juga kemampuan menyampaikan gagasan dan bernegosiasi dengan orang lain. Kini negoisasi tidak hanya dengan bertatap muka tetapi juga melalaui teknologi digital. Literasi digital menjadi sangat penting dimiliki oleh siapa saja yang tidak ingin terlempar dari persaingan.Â
Apakah soft skill itu bakat atau hasil latihan dan pendidikan? Semuanya benar. Ada orang yang memiliki shoft skill tertentu sejak lahir. Ada pula yang hasil latihan, pendidikan dan pengalaman panjang dalam kehidupan. Sebagai sebuah bakat soft skill tidak akan sempurna jika tidak dikembangkan. Pengembangannya lebih rumit daripada hard skill.Â
Selain karena bakat dan pengetahun, Â soft skill dapat dikembangakan secara efektif dengan berlatih dan terlibat langsung dalam situasi yang melibatkan kecerdasan emosional. Berkecimpung dalam organisasi dan tugas-tugas kerelawanan dinilai efektif dalam mengembangkan soft skill seseorang.Â
Hayo, tidak ada kata selesai bagi upaya peningkatan kualitas diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H