Kesiapan tersebut meliputi kesiapan lingkungan fisik, kesiapan penerapan perilaku waspada covid, dan adanya gugus tugas yang betul-betul bekerja serius memastikan semua perilaku waspada dan menangani warga pondok yang mengalami ganguan kesehatan secara baik.Â
Lingkungan fisik harus memenuhi  syarat lingkungan bersih dan sehat, tersedia air bersih yang memadai.  Ruang asrama, kantor dan kelas  harus memungkinkan penerapan jaga jarak 1 s.d. 2 m. .Â
Pesantren juga harus menyiapkan ruang perawatan kesehatan dan ruang isolasi bagi warga pondok yang terinfeksi atau suspect covid jika tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Selain itu segala fasilitas pemenuhan santri seperti makan dan belanja keperluan harian harus ada di dalam lingkungan pondok.Â
Penerapan perilaku waspada covid harus dilakukan mulai dari screening setiap orang yang masuk lingkungan pondok melalui tindakan anamnesia (pertanyaan untuk menelusuri riwayat penyakit dan perjalaan), pengecekan suhu tubuh bahkan lebih baik lagi kalau dilakukan rapid tes bekerja sama dengan gugus covid setempat. Kemudian penerapan pakai masker dan jaga jarak di semua aktivitas pondok pesantren dan sering melakukan cuci tangan secara benar terutama setelah melakukan aktivitas dan akan makan. Juga penyemprotan lingkunagan pondok dengan disinfektan secara rutin.Â
Perilaku lain yang perlu diperhatikan adalah mengkonsumsi makanan sehat (4 sehat 5 sempurna, kalau perlu para santri diberi tambahan suplemen. Tentu hal ini memerlukan kebijakan anggaran yang berebda dengan kondisi normal.Â
Jika semua itu bisa diterapkan, ditambah dengan modal spiritual yang dimiliki oleh warga pondok pesantren yang membantu peningkatan imunitas, maka tidak ragu lagi bahwa tinggal di pesantren adalah pilihan terbaik untuk anak-anak kita saat ini. Wallahu a'lam bis shawab. Â Penulis: Pengasuh Ponpes Hadil IMAN Surakarta
