Mohon tunggu...
Abdul Rajab
Abdul Rajab Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pekerja di salah satu Grup BUMN

Hobi, saya lebih senang untuk bermain tennis, walaupun ada beberapa olahraga yang bisa jalankan. namun selain olahraga terkadang saya juga mengisi waktu luang dengan membaca buku yang ringan2, seperti buku motivasi dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kini dan Masa Depan

23 Juni 2023   20:57 Diperbarui: 29 Juni 2023   21:27 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak pepatah orng tua -- orang tua kita dulu mengatakan "tidak mengapa kini kita miskin tetapi masa depan kita akan sukses dari pada kini kita sukses tapi kedepannya kita sengsara". Dari pepatah tersebut paling tidak ada 2 hal yang harus kita pahami yaitu "kini dan masa depan". Terlihat seperti sangat sepele tapi coba kita renungkan bisa jadi 2 hal tersebut menjadi sangat penting bagi kita semua.

Kata "Kini" bisa berarti waktu sekarang, masa muda, masa sibuk, masa kreativitas, dan masa bekerja. Ini adalah waktu dimana semua orang tahu dan paham bahwa waktu tersebut merupakan waktu bersusah payah bukan berleha-leha menikmati hasil, sehingga jika kita mengalami kesusahan dalam waktu tersebut, sangatlah lumrah dan normal, seperti jalannya air yaitu dari tempat tinggi ke tempat yang rendah, tetapi menjadi tidak normal jika dimana waktu tersebut kita berleha -- leha seakan menikmati hasil sebelum waktunya, ingat sebuah pisang tidak akan terasa sangat nikmat jika dipanen sebelum waktunya alias karbitan.

Kata "masa depan" merupakan waktu akhir, waktu penghujung, waktu dimana kita akan mencicipi hasil dari waktu kini yang telah banyak dijalani untuk menempuh dan menempah hidup kita, disini baru kita bisa merasakan nikmatnya perjuangan. Pasti akan berbeda rasanya bagi orang-orang yang terbiasa berjuang dengan orang yang terbiasa menerima tanpa  perjuangan. Jika anda seorang olahragawan pasti anda akan mengerti, begitu nikmatnya hasil dari perjuangan apalagi hasilnya sesuai yang diinginkan, paling tidak bagi orang yang berjuang dia bisa merasakan 2 kenikmatan, pertama kenikmatan proses perjuangan yang akan menambah kualitas diri serta pemahaman diri, dan kedua menikmati hasil perjuangan tersebut.

Ingat akan lebih sakit jika sekarang anda kaya lalu miskin di penghujungnya, daripada sekarang anda miskin dan bersusah payah yang pada akhirnya akan kaya dan menikmati hasil perjuangan. Anda juga pasti sering membaca atau sering mendengar orang bunuh diri, anda tahu kenapa dia bunuh diri, betul sekali, salah satu alasannya adalah depresi, kenapa dia depresi? Benar sekali dia tidak sukses, akhir yang sangat menyedihkan, apakah kita mau seperti itu???

Maanfaatkan waktu sekarang, waktu muda kita untuk berbuat, berusaha, bekerja sebaik mungkin sehingga di waktu tua kita tinggal menuai kenikmatan dari usaha-usaha yang telah kita jalani di masa muda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun