Mohon tunggu...
Abdul Jalil Jumuatullaila
Abdul Jalil Jumuatullaila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya berasal dari Pulau Sulawesi di Pronvinsi Sulawesi Selatan, dari Suku Bugis Kabupaten Sidenreng Rappang. Saya memiliki Hobi yaitu, Membaca, dan Mendengarkan Musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Wayang Golek di Padepokan Giri Harja Jelekong yang Merupakan Warisan Budaya Jawa Barat

6 November 2022   22:32 Diperbarui: 6 November 2022   23:21 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 melaksanakan kegiatan Modul Nusantara pada hari Sabtu 5 November 2022 di Padepokan Seni Giri Harja. Jl. Dayeuh Kolot Ciparay, Manggahang, Kec. Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.


Dokpri
Dokpri


Wayang Golek adalah suatu seni tradisional sunda pertunjukkan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat pupuler di wilayah Tanah Pasundan. Daerah penyebarannya terbentang luas dari Cirebon di sebelah timur sampai wilayah Banten di sebelah barat, bahkan di daerah barat sering pula di pertunjukkan pergelaran wayang golek. 

Wayang adalah kebudayaan tertua dan asli dari Indonesia. Pertunjukkannya sendiri sudah dikenal di indonesia sejak zaman Neolitikum atau sekitar tahun 1500 SM. Wayang Golek sebagai suatu kesenian yang tidak hanya mengandung nilai estetika semata. Tetapi meliputi keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat penduduknya. 

Giri Harja merupakan nama sebuah kampung di kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Awal mula dinamakan Giri Harja yaitu ketika pada masa keemasan Abah Sunarya. Beliaulah yang menamakan grup wayang golek dengan nama Pusaka Giri Harja. Dalang wayang golek jaman dulu adalah Abeng Sunarya atau biasa dikenal dengan sebutan Abah Sunarya. 

Sepeninggalnya  Abah Sunarya Pusaka Giri Harja diteruskan oleh anaknya yaitu Asep Sunandar yang lebih di kenal dengan Giri Harja 3 atau Abah Asep. Abah Asep Mengembangkan Pusaka Giri Harja ini dengan baik, sehingga beliau mempunyai keinginan untuk membangun sebuah padepokan agar lebih memudahkan orang-orang yang ingin berlatih wayang golek. 

Sebelum akhir hayatnya Abah Asep selalu berpesan kepada anak-anaknya agar selalu mengembangkan kesenian wayang golek agar tidak tenggelam seiring berkembangnya zaman. Sesuai dengan wasiat belia, Dandan Sunandar selaku anak kedua dari Abah Asep melanjutkan peran Abah Asep dalam perkembangan padepokan Giri Harja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun