Mohon tunggu...
Iko Sia
Iko Sia Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Balik Kenikmatan Setelah BAB

4 Agustus 2013   21:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:37 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perasaan tenang, senang, dan lega yang dirasakan setelah BAB (maaf: Buang Air Besar) begitu berkesan bagi  saya. heh heh.. Membuat saya mencungkil sebuah hikmah penting dalam hidup di dunia ini. Apa itu?

Perasaan tidak enak yang disebabkan karna isi perut yang minta dikeluarkan oleh tubuh, kemudian proses susah payahnya melakukan "pengeluaran" pada salah satu tempat yang paling kotor di rumah, dikantor, atau dimanapun itu yakni toilet atau wc, melahirkan suatu rasa lega yang amat nikmat setelahnya. :) Rasa lega, tenang, dan senang setelah BAB ini tidak mungkin diperoleh kalau tidak mengalami proses-proses ini terlebih dahulu. Inilah pengajaran penting yang dapat diambil.

Syarat Masuk Syurga

Untuk masuk syurganya Allah swt, telah disyaratkan bahwa hanya orang-orang yang berimanlah yang layak memasukinya dengan rahmat Allah swt. Darimana datangnya iman? Menurut sumber Alquran dan hadist, orang-orang yang kuat imannya kepada Allah (kuat rasa cinta dan takut kepada Allah) adalah orang-orang yang dikasihi oleh-Nya. Makin tinggi imannya maka makin beratlah ujian yang ditimpakan kepada orang itu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ujian dan kesusahan membuat orang makin dekat kepada Allah, makin menebalkan iman dan mengekalkan rasa hamba pada seseorang. Ujian dan kesusahan bisa juga Tuhan timpakan kepada hambanya untuk "membayar" dosa-dosanya selagi dia masih di dunia. Ya. Lebih baik menanggung susah dan ujian di dunia daripada di akhirat. Karena diakhirat nanti, balasan yang harus diterima berkali ganda dibandingkan dengan kesusahan didunia. Sebagai perbandingan: 1 hari di akhirat = 1000 tahun didunia.

Jadi, kalau kita banyak ditimpakan masalah dan ujian, janganlah bersedih hati. Itulah tanda Tuhan ada perhatian pada kita. Redholah dengan kesusahan yang ditimpakan kepada kita. Jika belum mampu redho, maka bersabarlah. Jika rasanya belum bisa bersabar, mohonlah agar diberi kesabaran oleh Allah swt. Selalulah ingat: Tidak ada kesusahan yang Tuhan timpakan pada diri seseorang itu melainkan orang itu mampu menghadapinya. Sebaliknya, jika hidup kita aman-aman saja, lancar jaya, tidak ada masalah maka patutlah kita merasa was-was, mungkin kita telah dicuaikan oleh Tuhan. :)

Kesimpulannya?

Sama halnya dengan rasa nikmat dan lega setelah BAB, yang mana rasa itu tidak mungkin kita rasakan atau peroleh jika tidak mengalami susahnya sebelum BAB, maka iman juga demikian. Iman tidak bisa didapat jika tidak melalui banyak ujian dan kesusahan. Ujian dan Kesusahan  ==== (jika sabar dan redho) ===> insyaAllah masuk syurga. Jadi, marilah kita kuatkan diri, kurangi mengeluh, banyak bersabar karena ujian yang sedang kita alami sekarang ini sebenarnya adalah perhatian dan anugerah dari Allah agar kita makin dekat kepada-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun