Tak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi adalah hal yang tak dapat dibendung. Tak ada satupun manusia yang dapat membendung kemajuan teknologi. Karena manusia senantiasa menginginkan kemudahan, efektifitas, dan efesien. Oleh karena itu, manusia senantiasa berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi demi mencapai keuntungan ataupun kemudahan dalam hidup.
Begitupun dengan teknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. Penemuan AI tentunya sangat membantu manusia mengerjakan pekerjaannya. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah AI itu adalah sebuah kemajuan atau justru suatu kemunduran. Di satu sisi teknologi AI ini sangat berguna bagi keefisienan pekerjaan kita, tetapi dilain sisi teknologi ini justru membuat kita terlalu bergantung terhadap teknologi.
Di era digital ini, Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. AI menawarkan berbagai kemudahan dan manfaat bagi mahasiswa, seperti membantu menyelesaikan tugas, mencari informasi, hingga belajar mandiri. Namun, di balik manfaatnya, AI juga menyimpan potensi dampak buruk yang perlu diwaspadai.
1. Ketergantungan Berlebihan dan Kehilangan Kreativitas
Kemudahan yang ditawarkan AI bisa menjebak mahasiswa dalam ketergantungan berlebihan. Hal ini dapat menghambat pengembangan kemampuan berpikir kritis, problem solving, dan kreativitas. Mahasiswa terbiasa mencari jawaban instan dari AI tanpa berusaha memahami konsep dan prosesnya.
2. Kecurangan Akademik dan Plagiarisme
AI dapat dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan akademik, seperti menjiplak tugas atau menggunakan asisten AI untuk mengerjakan ujian. Hal ini merusak integritas akademik dan merugikan mahasiswa lain yang belajar dengan tekun.
3. Kesenjangan dan Diskriminasi
AI dapat memperparah kesenjangan pendidikan. Akses terhadap teknologi AI yang tidak merata dapat membuat mahasiswa dari latar belakang kurang mampu tertinggal. Selain itu, algoritma AI yang bias dapat menyebabkan diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
4. Gangguan Kesehatan Mental dan Kehilangan Interaksi Sosial
Terlalu banyak menggunakan AI dapat menyebabkan kelelahan mental, kecemasan, dan depresi. Interaksi sosial yang berkurang akibat terpaku pada AI juga dapat menghambat pengembangan keterampilan sosial dan emosional.
5. Ketidakmampuan Beradaptasi dengan Dunia Nyata
AI di dunia pendidikan memang membantu, tetapi tidak selalu mencerminkan realitas dunia kerja. Ketergantungan pada AI dapat membuat mahasiswa kesulitan beradaptasi dengan situasi di mana AI tidak tersedia.
Mencegah Dampak Buruk AI: Sebuah Tanggung Jawab Bersama
Menyadari dampak buruk AI bukan berarti menolaknya. Kuncinya adalah penggunaan AI yang bijak dan bertanggung jawab.Â
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang AI
- Mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan AI dengan kritis
- Membangun sistem AI yang adil dan inklusif
- Mendorong interaksi sosial dan kolaborasi antar mahasiswa
- Memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan menggantikan peran manusia