Mohon tunggu...
Muhammad Abduh
Muhammad Abduh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pendiam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

16 Februari 2010

10 Mei 2012   07:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:29 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1336632226509993054

puing-puing harapan tuk masa depan sekilas berlari ke titik nadir sontak terguncang getar di dada menahan sesak jatuhkan air mata titik-titik embun yang sejuk di pagi hari lenyap disapu sinar mentari sisakan daun kering di tanah lalu apa yang tersisa dari jiwa ini? harapan.. dan keyakinan bahwa pagi akan datang lagi esok...pagi kan datang lagi akan ku nikmati saat itu tiba di bawah pohon tua itu ku tiup seruling bambuku nyanyikan nada seindah kicauan burung ku tapakkan kaki di ujung senja ini ku labuhkan hati di timang gelap malam esok ku kan bangun dengan seribu tangan meraih setiap jengakal harapan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun