Mohon tunggu...
Abdullah Umar
Abdullah Umar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Hukum dan Politik

Mahasiswa Jurusan Hukum di Cairo University, Mesir

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Arti "Pembangunan Manusia Sentris" dalam Pidato Jokowi

16 Agustus 2018   12:37 Diperbarui: 16 Agustus 2018   21:01 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jokowi saat membacakan pidato kenegaraan di depan MPR, Kamis (16/8/2018). sumber : kompas.com


Hari ini, Kamis (16/8/2018) di hadapan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan. Suatu hal yang wajib dilakukan selaku Presiden Indonesia, sehari menjelang hari kemerdekaan Indonesia. Dalam pidato kali ini, yang menarik ialah pernyataan Presiden tentang pembangunan yang manusia sentris.

Pidato presiden menjadi yang paling dinantikan rakyat Indonesia tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri karena berisi pertanggung jawaban kinerja pemerintah sekaligus rencana pembangunan ke depannya. Dari pidato Presiden kita dapat mengetahui progres pembangunan fisik dan infrastruktur yang telah dilaksanakan pemerintah berdasarkan data yang valid.

"Melalui pembangunan yang Manusia Sentris, kita akan membangkitkan elan perjuangan untuk menjadi bangsa pemenang", ujar Jokowi. Dengan pembangunan yang bersifat manusia sentris, Jokowi mendorong masyarakat Indonesia mampu menjawab tantangan perkembangan zaman, di antaranya kemajuan teknologi artificial intellegence dan revolusi industri 4.0. 

Ia pun mengapresiasi banyaknya anak muda yang telah mampu memunculkan inovasi bisnis baru berbasis teknologi (start up). Menarik untuk melirik data-data tentang pembangunan manusia sebagai pembuktian dari apa yang dikatakan Presiden Jokowi sebagai pembangunan yang manusia sentris. 

Sebelumnya kita mendengar dari Jokowi pembangunan yang sifatnya Indonesia Sentris, yang berarti pembangunan infrastruktur yang tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, melainkan di seluruh Indonesia. Hal yang memang terbukti dilakukan Jokowi dengan melihat pembangunan, jalan, tol, bendungan, bandara, dll di Sumatera, Sulawesi, bahkan Papua. 

Dalam hal pembangunan manusia sentris,  Indeks Pembangunan Manusia memberikan kabar yang positif. IPM Indonesia di 2017, yaitu 70,81 meningkat dibandingkan tahun 2014 yang hanya 68,90. Pun demikian juga jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 mencatatkan rekor terendah yaitu 9,82 persen dari jumlah penduduk Indonesia (pertama kali jumlahnya satu digit). 

Penurunan jumlah kemiskinan yang luar biasa disebabkan oleh pemerintah berhasil mengendalikan laju kenaikan harga (inflasi). Inflasi dari September 2017 -- Maret 2018 dapat dijaga di kisaran 1,92 persen. Pun demikian harga bahan pokok, seperti beras yang dapat terkendali. 

Perkembangan dunia pendidikan Indonesia sebagai ujung tombak pembangunan manusia pun menunjukan sinyal positif. Rata-rata lama sekolah anak Indonesia usia 15 tahun ke atas pada 2017 meningkat menjadi 8,45 tahun setelah pada 2016 hanya 8,36 tahun. Pun demikian, di kelompok umur 25 tahun ke atas yang rerata lama sekolahnya di 2017 meningkat menjadi 8,10 tahun dari yang sebelumnya hanya 7,95 tahun di 2016. 

Juga angka melek huruf di 2017 yang jumlahnya sudah mencapai 95,50 persen dari yang pada 2016 angkanya hanya 95,38 persen. Selain itu, ihwal kesehatan. Jumlah masyarakat Indonesia yang terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (berobat gratis) di 2018 mencapai 75,1 persen (199,1 juta orang) dari yang 2014 hanya 52,9 persen (133,4 juta orang). Kesehatan sebagai indikator utama seberapa besar keberpihakan pemerintah untuk membangun kualitas hidup manusianya.  

Ketimpangan pendapatan antara kelompok masyarakat di tahun 2018 yang diukur melalui rasio gini pun menurun cukup drastis menjadi 0,389 dari yang sebelumnya 0,406 pada tahun 2014. Artinya, kemampuan ekonomi masyarakat kalangan bawah semakin menguat. 

Dari data yang ada, boleh dikatakan, apa yang dikatakan Presiden Jokowi sebagai pembangunan yang "Manusia Sentris" telah sejalan dengan apa yang dikerjakan selama 4 tahun ini. Pemerintahan saat ini telah berusaha mewujudkan cita-cita bangsa yaitu melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur dan manusia di seluruh Indonesia.

 Dirgahayu ke-73 Indonesia, Merdeka!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun