Lebih Baik Memprioritaskan Diskusi masalah kebangsaan daripada diskusi doktrin yang memecah belah.
Dalam diskusi di ruang publik artinya tidak terbatas pada golongan internal, saya kira pembahasan yang sensitif perlu dihindari. Pembahasan yang sensitif itu setidaknya ada 5 : suku, agama, ras, antar golongan dan politik.
Daripada membahas masalah yang sensitif alangkah lebih baiknya jika fokus dialihkan kepada masalah masalah bangsa yang urgent setidaknya ada 5 :
1. Pertumbuhan populasi yang tak terkendali. Bisa memicu : berkurangnya lahan perumahan, lahan pertanian dan pangan; Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan; meningkatkan kriminalitas dan gejolak sosial.
2.Sistem Pendidikan. Gus Mus mengkritik sistem pendidikan Indonesia yang hanya fokus pada aspek intelektual (IQ)saja dan kurang terhadap aspek moral (EQ&SQ). Hasilnya Banyak Koruptor.
3. Korupsi. Indonesia sebenarnya bisa menjadi negara maju jauh melampaui Singapore dan korsel apabila budaya korupsi benar-benar diminimalisir. Memberlakukan Asas Pembuktian Terbalik (Burden Shifting of Proof Principle) seperti yang telah dilakukan oleh Malaysia, Singapura dan Hongkong. Dalam Sistem ini beban pembuktian bukan aparat tapi masyarakat yang melaporkan.
4. Kesenjangan sosial dan ekonomi. Kesenjangan yang terlalu lebar/dalam, bisa munculkan kecemburuan sosial atau bahkan konflik/chaos. "kue"Pembangunan yang hanya dinikmati oligarki bisa memperlambat laju ekonomi secara nasional. Yang kaya semakin kaya, beberapa yang miskin tetap miskin. Survei lembaga keuangan Swiss, Credit Suisse, 1 % orang terkaya di Indonesia bisa menghimpun 1/2 aset negara.
5. Demokrasi. Liberalisasi demokrasi menciptakan wakil yang hanya mementingkan kepentingan sendiri dan partainya, bukan masyarakat. Hal ini terjadi karena proses pemilihan hanya berdasarkan popularitas dan sedikit yang melibatkan kompetensi dan kapabilitas.Â
Agar 5 masalah urgent bangsa ini tidak terjadi komplikasi (menimbulkan masalah yang lebih banyak seperti : pengangguran, kriminalitas, korupsi, prostitusi, perdagangan anak, genk motor, penggusuran, narkoba, konflik horisontal, terorisme), maka upaya pencarian solusi yang prosedural, sistematis, efektif, efisien, dan ilmiah perlu segera dilaksanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H