Mohon tunggu...
Abdul Rozak
Abdul Rozak Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadi Manusia yang memanusiakan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar dan menasehati diri sendiri lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bernaung di Bawah Nama Besar

19 April 2022   08:28 Diperbarui: 19 April 2022   08:34 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sering kita melihat seseorang yang mengeksploitasi nama besar leluhurnya atau perusahaan leluhurnya.

"Leluhur saya adalah seorang pembawa perdamaian. Jadi anda harus menghormati saya" walaupun tidak dikatakan secara eksplisit dalam suatu pertemuan besar. 

"anda siapa berani berkata seperti itu kepada saya. Ayah saya yang punya perusahaan ini" kata ceo kepada karyawan baru.

"anda itu cuman kader yang beruntung dapat jabatan ini. Kalau tidak ada saya sebagai ketua, partai dan ayah saya, anda tidak akan mungkin seperti saat ini" kata pemimpin partai kepada kadernya. Ini hanya contoh fiktif. 

Dalam kaitannya dengan ini saya sering mengingatkan diri sendiri (walaupun leluhur saya juga orang biasa, kakek saya dari ibu juga petani ketika melihat fenomena seorang yang mengeksploitasi nasab tanpa tanggungjawab, mengagungkan nasab secara berlebihan supaya terjadi peningkatan penghormatan orang lain), dengan maqalah :

- "Laisal fata man yaqulu kana abiy, wa lakinal fata man yaqulu ha anadza". "Bukan pemuda jika bicara membanggakan ayahnya. Yang disebut pemuda itu, yang bicara inilah aku."

- ( ).

Kemuliaan seorang ditentukan oleh ilmu dan adab bukan nasab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun