Untuk melihat apakah ada korelasinya atau seberapa besar korelasinya secara akurat dan mendalam maka perlu survei dan penelitian.
Kata Evie Rakhmalia dalam penelitiannya :
Pengaruh pengajian (religiusitas) yang dirasakan oleh masyarakat adalah meningkatnya perekonomian warga desa, pengaruh lain adalah perubahan sikap masyarakat, bertambahnya ilmu agama, wawasan, serta berubahnya pola pikir masyarakat.Â
Penelitian Evi masih bersifat lokal dan tidak ada perincian perilaku yang jelas antara pengaruh pengajian terhadap perilaku masyarakat. Masih debat able.
Religiusitas dan nilai keislaman adalah dua hal berbeda. Ada orang atau kelompok, Sholat tapi mengganggu jalur kendaraan dan bikin macet. Atau ada orang berpuasa tapi mengganggu mereka yang mencari rezeki lewat jual makan. Atau ada orang sering haji dan umrah tapi perilaku korup tidak berhenti. Atau orang yang rajin ikut pengajian, majlis ta'lim, kajian keislaman, sholawatan, dll tapi masih suka bohong, buang sampah sembarangan, tidak pakai helm daat naik motor atau ghibah.
Jadi tidak serta merta atau tidak mutlak bahwa yang religius pasti mengandung nilai nilai Islami.
Semoga kita tidak seperti yang dikatakan Muhammad Abduh :
I went to the West and saw Islam, but no Muslims; I got back to the East and saw Muslims, but not Islam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H